KOMPAS.com - Di bawah kepemimpinan Donald Trump, Amerika Serikat (AS) mengumumkan menolak dan mengecam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Pengumuman tersebut disampaikan Penasihat Urusan Ekonomi dan Sosial Misi AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Edward Heartney dalam Majelis Umum pada Selasa (4/3/2025) pekan lalu.
SDGs adalah program pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh PBB disepakati negara-negara anggota pada 2015 dengan prinsip no one left behind atau tidak ada satu pun yang boleh ditinggalkan.
Di dalam SDGs terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang diharapkan dapat tercapai pada 2030. Secara global, SDGs juga disebut sebagai Agenda 2030.
Dalam Majelis Umum PBB tersebut, Heartney menyatakan bahwa SDGs memajukan program tata kelola global yang lunak yang tidak sejalan dengan kedaulatan AS.
Dia menambahkan, SDGs juga merugikan hak dan kepentingan warga AS.
Heartney juga menuturkan, pemerintahan AS yang baru telah menetapkan koreksi terhadap arah mengenai gender dan ideologi iklim.
Baca juga: Studi Global: Ada Kesenjangan dalam Kemajuan Menuju SDGs
"AS menolak dan mengecam Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan SDGs, dan tidak akan lagi menegaskannya sebagai hal yang wajar," kata Heartney, dilansir dari ESG Today.
Pengumuman tersebut merupakan bagian dari penarikan diri yang lebih luas oleh pemerintahan Trump dari berbagai perjanjian internasional untuk inisiatif iklim dan keberlanjutan.
Sebelumnya, Trump telah menarik AS dari upaya pendanaan iklim utama dan keluar dari Perjanjian Paris.
Baca juga: Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi
SDGs adalah sebuah agenda pembangunan skala global yang berkelanjutan demi masyarakat yang sejahtera dan damai dengan tetap menjaga kelestarian planet Bumi.
Agenda pembangunan ini memiliki prinsip universal, integrasi, dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada satu pun yang tertinggal atau no-one left behind.
SDGs mendorong berbagai perubahan berdasarkan hak asasi manusia (HAM) serta kesetaraan pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Perjanjian tersebut menjadi cetak biru bersama yang diadopsi semua negara anggota PBB untuk perdamaian dan kemakmuran bagi manusia dan planet Bumi.
Baca juga: Hadir di Indonesia, RIIFO Perkuat Akses Air Bersih untuk Dukung SDGs Poin 6
Berikut 17 tujuan dalam SDGs yang ingin dicapai pada 2030:
Baca juga: Dukung SDGs, Nusantara Infrastructure Bangun Ekosistem UMKM Inklusif untuk Penyandang Disabilitas
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya