Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keberhasilan Program Komunitas Berdaya Nusantara Tingkatkan Kemandirian Disabilitas dan Dukung Pencapaian SDGs

Kompas.com - 14/02/2025, 08:03 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Meski memiliki keterbatasan, Firdaus tak berpangku tangan. Bersama sejumlah penyandang disabilitas fisik yang tergabung dalam Komunitas Daksa Mandiri, Firdaus bertekad besar untuk berdaya dan terus berjuang.

Komunitas Daksa Mandiri merupakan komunitas yang beranggotakan penyandang disabilitas di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Di komunitas itu, terdapat sekitar 30 individu penyandang disabilitas fisik akibat polio, amputasi, dan cerebral palsy. Setiap anggota komunitas memiliki jenis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berbeda untuk menyambung hidup, mulai dari menjahit, produksi makanan, hingga usaha warung.

Sayangnya, dalam menjalankan usaha, mereka kerap menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Terlebih, sebagian besar dari mereka masih menjajakan usaha secara offline atau belum go digital.

Beruntung, sejak Agustus 2024, Komunitas Daksa Mandiri berkesempatan mengikuti program pemberdayaan disabilitas “Komunitas Berdaya Nusantara” yang diinisiasi oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) bersama PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS).

“Teman-teman disabilitas di Tangsel mendapatkan pelatihan untuk mendukung keberlanjutan UMKM kami,” ujar Firdaus, salah satu anggota Komunitas Daksa Mandiri yang menjadi binaan program Komunitas Berdaya Nusantara.

Firdaus adalah satu dari anggota kelompok yang memiliki usaha peternakan ayam. Ia menilai bahwa program corporate social responsibility (CSR) tersebut dapat membantunya mengatasi berbagai kendala yang dialami.

“Semoga usaha anggota Komunitas Daksa Mandiri mampu berjalan secara mandiri dan berkelanjutan,” ucap Firdaus.

Head of Corporate Communication and CSR PT Nusantara Infrastructure Tbk Indah D. P. Pertiwi mengatakan, program pemberdayaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan soft skill kelompok disabilitas, membangun motivasi kewirausahaan secara mandiri, serta memperluas lapangan kerja dan pasar pekerjaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

“Dengan demikian, ekosistem yang mendukung keberdayaan mereka secara berkelanjutan dapat tercipta,” ucap Indah.

Baca juga: Berdaya, Cerita Perjuangan Penyandang Disabilitas Wujudkan Usaha Mandiri bersama Nusantara Infrastructure

Program itu memiliki beberapa framework inovasi dan pemberdayaan, yakni strategi bisnis dan literasi finansial yang ditujukan untuk semua anggota. Di samping itu, peserta juga bisa memilih salah satu opsi kelas spesifik sesuai dengan sektor usaha yang sedang dikembangkan, seperti food business, farm business, serta fashion business.

Melalui program tersebut, anggota komunitas juga mendapatkan dukungan sarana prasarana, seperti food freezer dan alat masak untuk bisnis kuliner, mesin jahit untuk bisnis pakaian, dan sarana prasarana ternak untuk bisnis peternakan.

Sebagai bagian dari Program Komunitas Berdaya Nusantara, anggota Komunitas Daksa Mandiri mendapatkan dukungan sarana prasarana. META Sebagai bagian dari Program Komunitas Berdaya Nusantara, anggota Komunitas Daksa Mandiri mendapatkan dukungan sarana prasarana.

Mereka juga mendapatkan pelatihan branding produk dan pendampingan pemasaran melalui platform digital. Dalam program tersebut, PT NI juga memberikan alat bantu gerak berupa lengan protesis kepada salah satu anggota komunitas untuk menunjang produktivitas sehari-hari peserta.

Capai hasil optimal

Keberhasilan Program Komunitas Berdaya Nusantara juga tergambar dalam Laporan Social Return on Investment (SROI) yang dihitung per Agustus hingga Desember 2024.

SROI sendiri merupakan metode untuk mengukur dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari suatu program. SROI digunakan untuk menilai efektivitas dan efisiensi program, terutama program CSR.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

45 Persen Bahan Baku Baterai Dunia dari Indonesia, tapi Diolah di China

45 Persen Bahan Baku Baterai Dunia dari Indonesia, tapi Diolah di China

Pemerintah
B50 Mulai Uji Teknis, Target Implementasi Tahun Depan

B50 Mulai Uji Teknis, Target Implementasi Tahun Depan

Pemerintah
Mencari Jejak Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah

Mencari Jejak Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah

Pemerintah
Dukung Mahasiswa Peduli Lingkungan, BLDF Gelar Literasi Digital di IPB

Dukung Mahasiswa Peduli Lingkungan, BLDF Gelar Literasi Digital di IPB

LSM/Figur
Platform Baru ICAO, Hubungkan Proyek Dekarbonisasi Penerbangan dengan Investor

Platform Baru ICAO, Hubungkan Proyek Dekarbonisasi Penerbangan dengan Investor

Pemerintah
Revisi UU Minerba Sah, Pemerintah Diingatkan Risiko Over-produksi

Revisi UU Minerba Sah, Pemerintah Diingatkan Risiko Over-produksi

LSM/Figur
Pertama Kali, China Kenalkan Kapal Minyak dengan Penangkap Karbon

Pertama Kali, China Kenalkan Kapal Minyak dengan Penangkap Karbon

Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas, Ini Inovasi APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Tingkatkan Produktivitas, Ini Inovasi APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

BrandzView
Efisiensi Anggaran, Kemenhut Ajak Swasta untuk Konservasi Satwa Liar

Efisiensi Anggaran, Kemenhut Ajak Swasta untuk Konservasi Satwa Liar

Pemerintah
Revisi UU Minerba Disahkan, Apa yang Bisa Kita Minta pada Pemerintah Sekarang?

Revisi UU Minerba Disahkan, Apa yang Bisa Kita Minta pada Pemerintah Sekarang?

Pemerintah
Lewat 2 Megaproyek, PLN IP Genjot Pembangkit EBT 2,4 Gigawatt pada 2035

Lewat 2 Megaproyek, PLN IP Genjot Pembangkit EBT 2,4 Gigawatt pada 2035

BUMN
“Climate Change” Ubah Siklus Nutrisi Laut yang Penting untuk Ekosistem

“Climate Change” Ubah Siklus Nutrisi Laut yang Penting untuk Ekosistem

LSM/Figur
Konsumsi Negara Kaya Hancurkan Biodiversitas Negara Berkembang

Konsumsi Negara Kaya Hancurkan Biodiversitas Negara Berkembang

LSM/Figur
Mikroplastik Mengintai dari AMDK, Gelas Plastik Paling Banyak

Mikroplastik Mengintai dari AMDK, Gelas Plastik Paling Banyak

LSM/Figur
Sah Kantungi Izin Tambang, Ormas Punya PR Besar Pastikan Keberlanjutan

Sah Kantungi Izin Tambang, Ormas Punya PR Besar Pastikan Keberlanjutan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau