Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masuk 15 Besar Negara Paling Berpolusi, Menteri LH: Kami Sedang Tangani

Kompas.com, 14 Maret 2025, 10:19 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa pihaknya tengah menangani permasalahan polusi udara di Indonesia.

Hal ini disampaikan Hanif, merespons laporan perusahaan pemantau kualitas udara, IQAir, yang menyebut Indonesia masuk 15 besar daftar negara berpolusi di dunia sepanjang 2024.

"Kami sedang tangani, kemarin kami sudah mulai melakukan launching uji emisi dari gas pembuangan kendaraan. Tetapi masih banyak yang harus dilakukan," kata Hanif saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat (14/3/2025).

Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga mulai menertibkan cerobong asap dari industri, dan sistem pembakaran terbuka.

Di samping itu, Hanif menekankan pentingnya peningkatan kualitas bahan bakar minyak atau BBM untuk menekan emisi karbon.

"Tetapi, kami masih butuh bicara dengan banyak pihak," imbuh dia.

Baca juga: Menteri LH: Tiga TPA Open Dumping Terancam Ditutup Permanen  

Menurut Hanif, penggantian bahan baku pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara juga perlu dilakukan. Pengelola PLTU, ujar dia, bisa menggantinya dengan gas.

"Jadi nanti kami akan mainkan untuk mengarahkan mereka menggunakan bahan baku selain batu bara dulu ya. Tetapi kami akan mencoba dulu karena konsekuensinya panjang," jelas Hanif.

Diberitakan sebelumnya, pengamatan IQAir menunjukkan, Chad, Afrika Tengah menjadi negara dengan polusi udara terburuk pada 2024.

Kota Byrnihat, India menjadi kota paling tercemar polusi udara. Sementara sebanyak 11 dari 20 kota paling tercemar di dunia ditempati kota-kota dari India.

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat tahunan rata-rata PM 2.5 tidak melebihi 5 mikrogram per meter kubik (mg/cu m).

Namun, di antara 138 negara yang tingkat polusinya didata IQAir, Indonesia menjadi negara ke-15 dengan rata -rata konsentrasi PM 2.5 per tahun 35,5 mg/cu m.

Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat polusi udara paling parah di kawasan Asia Tenggara pada tahun lalu.

Baca juga: Menteri LH Sebut Derah Hulu Akan Dipulihkan Fungsinya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Pemerintah
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
LSM/Figur
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau