KOMPAS.com – Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025 yang jatuh tiap 22 April, Singapore Intercultural School (SIS) South Jakarta menggelar rangkaian kegiatan yang bertujuan membangun kesadaran lingkungan sekaligus mendorong aksi nyata dari para siswa.
Acara yang mengusung tema “Our Planet, Our Power” ini digelar pada Selasa (23/4/2025) dengan melibatkan siswa dari kelas 6 hingga kelas 11.
Tak sekadar perayaan, kegiatan tersebut menjadi wadah edukatif lintas bidang yang diinisiasi langsung oleh siswa Junior College 1 sebagai bagian dari mata pelajaran Environmental Systems & Societies.
Para siswa belajar tentang berbagai tantangan lingkungan sekaligus solusi yang dapat dilakukan mulai dari lingkup komunitas sekolah.
Baca juga: Gelar Mega Bazaar 2025, SIS South Jakarta Bangun Semangat Kewirausahaan dan Tanggung Jawab Sosial
“Pendidikan harus mendorong siswa tidak hanya memahami isu, tapi juga bertindak nyata. Earth Day di SIS South Jakarta adalah contoh bagaimana pelajar bisa menjadi motor perubahan,” ujar guru Biologi dan ESS yang menjadi penasihat acara, Manuel Alejandro Urbina Ramirez dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/4/2025).
Kegiatan puncak diisi dengan talkshow interaktif yang menghadirkan beragam pembicara dari lembaga internasional, kedutaan besar, perusahaan konsultan lingkungan, dan organisasi non-profit. Di antaranya adalah perwakilan United Nations Indonesia Miklos Gaspar, perwakilan Kedutaan Besar Denmark, konsultan dari Environmental Resources Management (ERM), serta aktivis muda Pandawara Group.
Dari pemerintah, hadir pula Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanifah Dwi Nirwana. Ia mengapresiasi partisipasi sekolah dalam membentuk generasi yang peduli lingkungan sejak dini.
“Pemerintah mendukung penuh organisasi yang aktif mengedukasi isu keberlanjutan, terutama sejak usia anak-anak. Kami pun tengah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pandawara dan Kedutaan Denmark, untuk memperluas edukasi lingkungan,” ujarnya.
Selain talkshow, para siswa juga diajak merayakan gaya hidup hijau melalui eco fashion show yang menampilkan busana dari bahan daur ulang, serta lokakarya pengolahan sampah dan upcycling. Komunitas sekolah pun diajak melakukan aksi kecil berdampak besar seperti carpooling, berjalan kaki, menggunakan transportasi umum, hingga ikut dalam kampanye “1-hour Lights-Out”.
Administrative Head Teacher SIS South Jakarta, Fitriyanti Ie, menegaskan bahwa aksi lingkungan merupakan bagian dari nilai pendidikan yang diusung SIS Group.
“Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan biodiversitas yang luar biasa, berada di garis depan dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup. Karena itu, implementasi prinsip United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs) bukan lagi sekadar pilihan, tapi sebuah keharusan,” ujarnya.
Sejak UNSDGs disahkan 2015, tambahnya, SIS Group of Schools sudah berkomitmen dalam mengimplementasikan delapan poin yang ada dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pelestarian lingkungan darat dan laut.
“Pendidikan bukan hanya tentang nilai akademik, melainkan pembentuk kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Kami ingin siswa SIS SJ menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi dunia,” ucap Fitriyanti.
Baca juga: SIS Gandeng Nafas Indonesia, Wujudkan Zona Udara Bersih di Lingkungan Sekolah
Adapun delapan poin tersebut di antaranya SDG poin tiga, empat, lima, enam, tujuh, 12, 14, dan 15.
“Delapan poin dari UNSDGs tersebut memang termasuk value dan goal kami. Kami berharap, poin-poin ini dapat terus diaplikasikan oleh komunitas SIS SJ di kehidupan sehari-hari agar menjadi fondasi dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” sambung Fitriyanti.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya