Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIS Gandeng Nafas Indonesia, Wujudkan Zona Udara Bersih di Lingkungan Sekolah

Kompas.com - 25/07/2024, 18:34 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com - Singapore Intercultural School (SIS) bermitra dengan pakar kualitas udara Nafas Indonesia untuk menciptakan Clean Air Zone (Zona Udara Bersih) di 10 kampus SIS di Indonesia. Dengan inisiatif tersebut, lebih dari 4.500 siswa SIS di Indonesia memiliki akses ke udara yang lebih bersih dan sehat.

Sebagai informasi, langkah tersebut dilakukan SIS sebagai komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDGs) terkait kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan berkualitas.

“Dengan fokus pada kualitas udara, SIS menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang komprehensif yang menghargai keberhasilan akademis dan kesejahteraan siswa,” ujar Managing Director SIS Group of Schools Aditya Shah dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/7/2024).

Inisiatif tersebut, kata Aditya, menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dan sekitarnya.

Dengan menggunakan sistem kualitas udara canggih dari Nafas, SIS memastikan bahwa siswa di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Cilegon, Semarang, dan Palembang, dapat menikmati lingkungan sekolah yang lebih sehat.

Kualitas udara di lingkungan sekolah

Program percontohan Clean Air Zone telah dilaksanakan di SIS South Jakarta dan SIS Kelapa Gading North East Jakarta. Hasilnya, kelas-kelas dengan teknologi kualitas udara baru menunjukkan pengurangan signifikan dalam polusi udara sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk belajar dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan.

Tak hanya itu, pemantauan kualitas udara yang berkelanjutan di sekolah-sekolah SIS membantu menjaga atmosfer yang aman dan sehat bagi siswa dan staf.

Pendekatan proaktif tersebut pada akhirnya mampu menangani kekhawatiran tentang dampak kualitas udara buruk terhadap kesehatan dan pembelajaran anak-anak, termasuk masalah seperti skor tes yang lebih rendah, masalah perkembangan kognitif, dan kondisi pernapasan.

Untuk diketahui, SIS menetapkan standar tinggi untuk keunggulan pendidikan dan tata kelola yang baik. Pengenalan Clean Air Zone (Zona Udara Bersih) yang sukses menyoroti dedikasi SIS dalam menyediakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, menunjukkan perannya sebagai pelopor dalam inovasi pendidikan.

“Kami berkolaborasi untuk mendukung SIS dalam menyediakan kualitas udara dalam ruangan yang ditingkatkan dan memprioritaskan hidup sehat, terutama untuk siswa mereka. Ini juga mendukung SIS dalam mencapai Tujuan ketiga UNSDG’s, yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia dengan mengimplementasikan solusi Clean Air Zone (Zona Udara Bersih) untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan bebas polutan di semua kampus SIS,” ujar CEO Nafas Indonesia Nathan Roestandy.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pangkas Emisi Sektor Industri, Pemerintah Buat 'Roadmap' Dekarbonisasi
Pangkas Emisi Sektor Industri, Pemerintah Buat "Roadmap" Dekarbonisasi
Pemerintah
BRI Peduli Beri Apresiasi Anggota Paskibraka Nasional dan Tenaga Pendukungnya
BRI Peduli Beri Apresiasi Anggota Paskibraka Nasional dan Tenaga Pendukungnya
BUMN
Junianto Sesa, Merajut Mimpi Anak Papua Lewat Bimbingan Belajar
Junianto Sesa, Merajut Mimpi Anak Papua Lewat Bimbingan Belajar
LSM/Figur
Peneliti Malaysia Ini Cetuskan Saran untuk Produksi Jagung RI agar Lebih Murah
Peneliti Malaysia Ini Cetuskan Saran untuk Produksi Jagung RI agar Lebih Murah
LSM/Figur
WHO: Panas Ekstrem akibat Perubahan Iklim Bikin Pekerja Stres
WHO: Panas Ekstrem akibat Perubahan Iklim Bikin Pekerja Stres
Pemerintah
Inovasi Semen Super-Dingin, Berpotensi Cegah Bangunan Simpan Panas
Inovasi Semen Super-Dingin, Berpotensi Cegah Bangunan Simpan Panas
LSM/Figur
Kemenhut Translokasi Badak Jawa untuk Perbanyak Populasi
Kemenhut Translokasi Badak Jawa untuk Perbanyak Populasi
Pemerintah
IPB Dorong Terwujudnya Sistem Pangan Berkelanjutan untuk Hindari Konflik Global
IPB Dorong Terwujudnya Sistem Pangan Berkelanjutan untuk Hindari Konflik Global
Pemerintah
Wisatawan Melonjak, Ilmuwan Peringatkan Bahaya Polusi di Antartika
Wisatawan Melonjak, Ilmuwan Peringatkan Bahaya Polusi di Antartika
LSM/Figur
WVI Gelar KREASI, Program Edukasi Anak Indonesia Lewat Pembuatan Buku
WVI Gelar KREASI, Program Edukasi Anak Indonesia Lewat Pembuatan Buku
LSM/Figur
Ilmuwan Kembangkan Alternatif Minyak Sawit Ramah Lingkungan
Ilmuwan Kembangkan Alternatif Minyak Sawit Ramah Lingkungan
Pemerintah
Stok Ikan di Laut Jawa Turun Drastis, Pencemaran Plastik Salah Satu Penyebabnya
Stok Ikan di Laut Jawa Turun Drastis, Pencemaran Plastik Salah Satu Penyebabnya
LSM/Figur
Gagal Sepakat, Pembicaraan Perjanjian Plastik Dunia Berakhir Tanpa Solusi
Gagal Sepakat, Pembicaraan Perjanjian Plastik Dunia Berakhir Tanpa Solusi
Pemerintah
Bahaya di Balik Plastik yang Jadi Andalan, Ada Risiko Kanker hingga Fertilitas
Bahaya di Balik Plastik yang Jadi Andalan, Ada Risiko Kanker hingga Fertilitas
Pemerintah
Plastik Sumbang 15 Persen Emisi Global, dan Konsumsinya Diprediksi Melonjak
Plastik Sumbang 15 Persen Emisi Global, dan Konsumsinya Diprediksi Melonjak
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau