KOMPAS.com - Sebagai tuan rumah KTT Iklim COP30 tahun ini, Brasil membujuk Eropa, China, dan sejumlah negara berkembang untuk lebih ambisius dalam kebijakan iklimnya.
Brasil mendekati negara-negara tersebut untuk berkomitmen lebih kuat dalam memangkas emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mencegah suhu Bumi naik tak lebih dari 2 derajat celsius.
Kabar tersebut disampaikan beberapa sumber kepada Reuters ketika Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggelar pertemuan tertutup via daring dengan 17 pemimpin negara ekonomi besar dan pulau-pulau kecil.
Baca juga: Presiden COP30 Desak Pemimpin Negara Percepat Aliran Dana Iklim
Para diplomat Brasil disebut bekerja sama dengan sejumlah pejabat PBB untuk mendorong negara-negara mengajukan target iklim nasional atau Nationally Determined Contributions (NDC) terbaru paling lambat September.
Menurut para diplomat, negara Amerika Selatan itu ingin membuat negara-negara berekonomi besar menjadi semakin ambisius menekan emisi, terutama China dan Uni Eropa.
"Tujuan pertemuan itu justru untuk mengimbau negara-negara tersebut agar menyampaikan NDC mereka, karena sebagian besar dari mereka terlambat," kata Menteri Hubungan Luar Negeri Brasil Mauro Vieira kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (23/4/2025).
Pertemuan itu mempertemukan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan para pemimpin pulau-pulau kecil yang secara langsung terkena dampak perubahan iklim.
Baca juga: Lama Lumayan Lega, Indonesia dan Brasil Kini Dihantui Deforestasi Lagi
Guterres menuturkan, dalam pertemuan itu, China berjanji untuk tidak memperlambat komitmennya.
"China tidak hanya mengumumkan bahwa mereka akan menyampaikan NDC mereka, tetapi Xi mengatakan bahwa itu akan mencakup semua sektor ekonomi dan semua GRK. Ini pertama kalinya China mengklarifikasi hal ini, dan ini sangat penting untuk aksi iklim," kata Guterres.
Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa Xi berjanji untuk menyampaikan NDC baru "Negeri Panda" dalam COP30 pada bulan November.
Duta Besar Brasil dan Presiden COP30 Andre Correa do Lago berada di Beijing pada pekan lalu. Dalam kesempatan itu, dia membahas sejumlah janji nasional dengan pejabat China.
Baca juga: Deklarasi G20 Brasil: Pajaki Crazy Rich hingga Teguhkan Transisi Energi
Dia mengatakan Brasil mendorong negara-negara untuk menyelaraskan NDC dengan Perjanjian Paris.
COP30 bakal digelar di Belem, Brasil mendatang menandai ulang tahun ke-10 Perjanjian Paris.
"Kami ingin menjadikan COP30 sebagai upaya bersama yang besar untuk mengimplementasikan komitmen iklim. Planet ini sudah muak dengan janji-janji yang diingkari", kata Lula dalam pertemuan tersebut, menurut pidato yang dirilis oleh kantornya.
Presiden AS Donald Trump menarik negaranya, ekonomi terbesar dunia, keluar dari Perjanjian Paris, sehingga menutup kesenjangan akan sulit dilakukan.
Baca juga: Brasil Gelar Konsultasi Masyarakat Adat untuk Penjualan Kredit Karbon Amazon
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya