Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 April 2025, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai tuan rumah KTT Iklim COP30 tahun ini, Brasil membujuk Eropa, China, dan sejumlah negara berkembang untuk lebih ambisius dalam kebijakan iklimnya.

Brasil mendekati negara-negara tersebut untuk berkomitmen lebih kuat dalam memangkas emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mencegah suhu Bumi naik tak lebih dari 2 derajat celsius.

Kabar tersebut disampaikan beberapa sumber kepada Reuters ketika Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggelar pertemuan tertutup via daring dengan 17 pemimpin negara ekonomi besar dan pulau-pulau kecil.

Baca juga: Presiden COP30 Desak Pemimpin Negara Percepat Aliran Dana Iklim

Para diplomat Brasil disebut bekerja sama dengan sejumlah pejabat PBB untuk mendorong negara-negara mengajukan target iklim nasional atau Nationally Determined Contributions (NDC) terbaru paling lambat September.

Menurut para diplomat, negara Amerika Selatan itu ingin membuat negara-negara berekonomi besar menjadi semakin ambisius menekan emisi, terutama China dan Uni Eropa.

"Tujuan pertemuan itu justru untuk mengimbau negara-negara tersebut agar menyampaikan NDC mereka, karena sebagian besar dari mereka terlambat," kata Menteri Hubungan Luar Negeri Brasil Mauro Vieira kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (23/4/2025).

Pertemuan itu mempertemukan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan para pemimpin pulau-pulau kecil yang secara langsung terkena dampak perubahan iklim.

Baca juga: Lama Lumayan Lega, Indonesia dan Brasil Kini Dihantui Deforestasi Lagi

Guterres menuturkan, dalam pertemuan itu, China berjanji untuk tidak memperlambat komitmennya.

"China tidak hanya mengumumkan bahwa mereka akan menyampaikan NDC mereka, tetapi Xi mengatakan bahwa itu akan mencakup semua sektor ekonomi dan semua GRK. Ini pertama kalinya China mengklarifikasi hal ini, dan ini sangat penting untuk aksi iklim," kata Guterres.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa Xi berjanji untuk menyampaikan NDC baru "Negeri Panda" dalam COP30 pada bulan November.

Duta Besar Brasil dan Presiden COP30 Andre Correa do Lago berada di Beijing pada pekan lalu. Dalam kesempatan itu, dia membahas sejumlah janji nasional dengan pejabat China.

Baca juga: Deklarasi G20 Brasil: Pajaki Crazy Rich hingga Teguhkan Transisi Energi

Dia mengatakan Brasil mendorong negara-negara untuk menyelaraskan NDC dengan Perjanjian Paris.

COP30 bakal digelar di Belem, Brasil mendatang menandai ulang tahun ke-10 Perjanjian Paris.

"Kami ingin menjadikan COP30 sebagai upaya bersama yang besar untuk mengimplementasikan komitmen iklim. Planet ini sudah muak dengan janji-janji yang diingkari", kata Lula dalam pertemuan tersebut, menurut pidato yang dirilis oleh kantornya.

Presiden AS Donald Trump menarik negaranya, ekonomi terbesar dunia, keluar dari Perjanjian Paris, sehingga menutup kesenjangan akan sulit dilakukan.

Baca juga: Brasil Gelar Konsultasi Masyarakat Adat untuk Penjualan Kredit Karbon Amazon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
LSM/Figur
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Pemerintah
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
LSM/Figur
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
LSM/Figur
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
LSM/Figur
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
LSM/Figur
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Pemerintah
PHE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
PHE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
Pemerintah
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
LSM/Figur
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Pemerintah
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Pemerintah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
Pemerintah
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
Pemerintah
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
LSM/Figur
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau