Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi Demi Capai NZE

Kompas.com - 28/04/2025, 20:42 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN Nusantara Power mengaku melakukan berbagai upaya untuk memangkas emisi untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Operasi Pembangkit Gas sekaligus Plt Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Komang Parmita, mengatakan pihaknya mengadopsi prinsip efisiensi energi untuk mengurangi emisi.

"Untuk efisiensi energi kami bisa mencapai angka 2,1 juta ton CO2. Kemudian kami melakukan EBT-nisasi PLTU melalui program co-firing. Ini memanfaatkan biomasa untuk dicampur batu bara," ujar Komang dalam Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

Baca juga: 1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

Dia mencatat, program co-firing telah menekan karbon hingga 0,9 juta CO2 ton per tahun. Komang menuturkan, penurunan emisi juga diupayakan dengan metode combine cycle pada proyek pembangkit yang menggunakan siklus gas dan uap.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang, misalnya, yang berdampak besar pada efisiensi energi.

"Combine cycle ini menghasilkan efisiensi yang sangat baik, mencapai hampir 8,1 juta ton," tutur Komang.

Lainnya, PLN membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata di Jawa Barat serta PLTS di Ibu Kota Nusantara yang berbasis energi baru terbarukan (EBT). Komang menyebut, dalam satu tahun PLTS mampu menurunkan emisi sebesar 17 juta ton CO2.

Baca juga: Liverpool FC Kurangi Emisi Sebesar 89 Persen, Beri Contoh bagi Dunia Olahraga

"Kalau dilihat dari business as usual kami ditarget (penurunan emisi) di tahun ini, untuk PLN secara keseluruhan mencapai 299 juta ton. Maka capaian ini sudah mencapai hampir 4 atau 5 persen dari business as usual," papar dia.

Perdagangan Karbon

Dalam kesempatan itu, Komang turut menyoroti penjualan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) PLN yang mencapai 336.000 tCO2e pada Januari-Maret 2025.

Komang mengatakan bahwa saat ini pasar merespons positif perdagangan karbon internasional di Indonesia.

"Di tahun 2025 di tiga bulan pertama, kami berhasil menjual emisi karbon sebesar 336.000 ton CO2 dengan nilai penjualan kurang lebih sekitar Rp 12 miliar," kata Komang.

Baca juga: Penggunaan BBM Kualitas Rendah Perlu dibatasi untuk Pangkas Emisi

Dia menjelaskan, perdagangan SPE-GRK dimulai sejak 2023 dengan total 11.000 tCO2e senilai Rp 625 juta. Lalu, di 2024 bursa karbon pun meningkat dengan total volume 36.000 ton CO2e dan nilai penjualan mencapai Rp 1,4 miliar.

"Jadi kalau melihat dari sisi pertumbuhan dari penjualan karbon ini kami optimis bahwa ke depan pasar karbon akan memberikan dampak yang signifikan bagi keberlanjutan baik dari sisi lingkungan," ucap Komang.

Dia memastikan, perdagangan karbon internasional belum terdampak perang dagang Amerika Serikat. Menurut Komang, sertifikat penurunan emisi PLN masih laku terjual.

"Ini adalah mengenai kebutuhan, jadi banyak perusahaan-perusahaan yang memang masih membutuhkan baik itu di nasional maupun internasional. Kebutuhan untuk bisa nanti menjadi karbon kredit," kata Komang.

Baca juga: CGIAR Targetkan Penurunan Emisi 1 Gigaton CO2 Lewat Program Aksi Iklim

"Karena penurunan emisi ini tidak hanya berlaku di nasional tetapi juga di pasar global, jadi secara umum masih berjalan," imbuh dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi Demi Capai NZE

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi Demi Capai NZE

BUMN
UNU Jogja Siapkan Pusat Riset 'Urban Mining' di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

UNU Jogja Siapkan Pusat Riset "Urban Mining" di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

LSM/Figur
Negara-negara Pasifik Desak G20 Buat Rencana Iklim Lebih Ambisius

Negara-negara Pasifik Desak G20 Buat Rencana Iklim Lebih Ambisius

Pemerintah
Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Pemerintah
Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Swasta
PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

BUMN
Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

LSM/Figur
Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemerintah
Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah
Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pemerintah
1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

Pemerintah
China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

Pemerintah
Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Pemerintah
Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Swasta
DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau