Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNU Jogja Siapkan Pusat Riset "Urban Mining" di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

Kompas.com - 28/04/2025, 20:10 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah produksi limbah elektronik nasional yang mencapai 2,1 juta ton per tahun, Indonesia belum memiliki pusat riset dan pendidikan khusus di bidang urban mining atau ekstraksi material berharga dari limbah.

Melihat tantangan ini, Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta (UNU) bekerja sama dengan perusahaan urban mining asal Tiongkok, Green Eco Manufacture (GEM) Co. Ltd, membangun pusat riset dan pengembangan talenta urban mining di kawasan Asia Pasifik.

Kerja sama ini ditandatangani pada 22 Januari 2025 di GEM International Conference Center, Jingmen, Tiongkok, dan ditindaklanjuti lewat penyelenggaraan "Output-Oriented Intensive Workshop for The Establishment of GEM Faculty of Future Metallurgy in Indonesia" di Bandung dan Kampus UNU Yogyakarta.

Baca juga: Pilah Sampah di Rumah, Cegah Penumpukan di Sungai

"Fakultas baru ini akan fokus pada bidang urban mining sebagai solusi atas tantangan lingkungan global dan kebutuhan nasional," ujar Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).

Data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional menunjukkan, produksi sampah elektronik Indonesia mencapai sekitar 2,1 juta ton pada 2023, menjadikan Indonesia sebagai penyumbang limbah elektronik terbesar di Asia Tenggara.

Sayangnya, hingga kini belum tersedia infrastruktur riset dan pendidikan yang memadai untuk mengelola dan mendaur ulang limbah elektronik tersebut.

Melalui pendirian Fakultas Metalurgi Masa Depan, UNU Yogyakarta menargetkan bukan hanya menyediakan pendidikan akademik, tetapi juga menjadi pusat riset kebijakan dan teknologi urban mining menggandeng perusahaan telah beroperasi di 13 negara dan berkontribusi pada pengurangan hampir 790 ribu ton emisi karbon per tahun dari daur ulang limbah elektronik.

Saat ini, pengembangan urban mining dinilai semakin penting mengingat Indonesia mendorong program hilirisasi industri, yang berpotensi menghasilkan volume limbah yang lebih besar.

Hal ini selaras dengan yang dikatakan Widya bahwa inisiatif ini dilakukan guna mendukung program hilirisasi nasional, yang menjadi prioritas pemerintah. Pengelolaan limbah dari kegiatan hilirisasi yang nantinya membutuhkan teknologi dan sumber daya manusia yang mumpuni.

Baca juga: Pilah Sampah di Rumah, Cegah Penumpukan di Sungai

Hingga saat ini pendirian Fakultas Metalurgi Masa Depan UNU Yogyakarta telah mendapat dukungan dari sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Dewan Energi Nasional (DEN).

Adapun, peluncuran resmi Fakultas Metalurgi Masa Depan UNU Yogyakarta ditargetkan pada Juli 2026.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi Demi Capai NZE

Sederet Langkah PLN Pangkas Emisi Demi Capai NZE

BUMN
UNU Jogja Siapkan Pusat Riset 'Urban Mining' di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

UNU Jogja Siapkan Pusat Riset "Urban Mining" di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

LSM/Figur
Negara-negara Pasifik Desak G20 Buat Rencana Iklim Lebih Ambisius

Negara-negara Pasifik Desak G20 Buat Rencana Iklim Lebih Ambisius

Pemerintah
Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Pemerintah
Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Swasta
PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

BUMN
Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

LSM/Figur
Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemerintah
Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah
Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pemerintah
1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

Pemerintah
China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

Pemerintah
Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Pemerintah
Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Swasta
DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau