Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

Kompas.com - 28/04/2025, 14:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengungkapkan, emisi gas rumah kaca (GRK) turun hingga 297,77 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) usai aksi pemadaman lampu selama 60 menit.

Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon itu digelar pukul 20.30 WIB-21.30 WIB dalam rangka peringatan Hari Bumi.

“Dari pemadaman ini, diperoleh penghematan sebesar Rp 538 juta dihitung berdasarkan penghematan listrik sebesar 372 MWh. Selain itu, tercatat penurunan emisi karbon sebesar 297,77 ton CO2e,” ujar Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, Senin (28/4/2025).

Baca juga: Liverpool FC Kurangi Emisi Sebesar 89 Persen, Beri Contoh bagi Dunia Olahraga

Dalam aksi tersebut, lampu penerangan di jalan protokol, jalan arteri, Monumen Nasional, patung arjuna wiwaha, patung selamat datang Bundaran Hotel Indonesia, patung pemuda, patung Jenderal Sudirman, hingga Balai Kota DKI dimatikan.

Asep menjelaskan bahwa pemadaman lampu di Jakarta merupakan bagian dari upaya menurunkan emisi sebesar 30 persen pada 2030.

“Aksi pemadaman lampu ini sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 14 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon,” papar dia.

Baca juga: Apple Umumkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sebesar 60 Persen

Asep berpandangan, penurunan emisi menunjukan bahwa aksi hemat energi berdampak signifikan terhadap pengurangan emisi GRK.

Karenanya, program ini terus dilaksanakan beberapa kali per tahun dengan harapan warga terbiasa menghemat energi.

“Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon ini dapat dilakukan oleh seluruh warga Jakarta, dengan melakukan beberapa langkah kecil di rumah masing-masing," jelas Asep.

"Seperti menggunakan peralatan yang hemat energi, serta mematikan alat elektronik bahkan lampu saat tidak digunakan," imbuh dia.

Baca juga: Penggunaan BBM Kualitas Rendah Perlu dibatasi untuk Pangkas Emisi

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau