Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Naik, Energi Terbarukan Rendah, Industri Menahan Diri

Kompas.com - 05/05/2025, 17:10 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia kemungkinan akan lebih mengutamakan pertumbuhan bisnis dan ekspansi daripada memenuhi janji atau komitmen mereka terkait penggunaan energi bersih.

Hal tersebut terjadi karena permintaan listrik yang meningkat karena perkembangan teknologi AI, elektrifikasi, dan relokasi manufaktur tak diimbangi dengan tersedianya pasokan energi tersebut.

Temuan ini berdasarkan laporan Ernst & Young (EY) berjudul ‘Navigating the Energy Transition' yang meriset lebih dari 2.400 pengambil keputusan di perusahaan-perusahaan besar hingga menengah di delapan pasar global pada tahun ini.

Melansir Edie, Kamis (1/5/2025), temuan EY menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan global memperkirakan peningkatan signifikan dalam penggunaan listrik mereka tiga tahun ke depan, dengan lebih dari separuhnya memproyeksikan kenaikan yang sangat signifikan hingga dua digit.

Baca juga: Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

EY memperkirakan bahwa kebutuhan listrik dunia akan meningkat secara signifikan pada tahun 2050, dan sebagian besar peningkatan ini akan disebabkan oleh konsumsi energi yang lebih tinggi dari sektor komersial dan industri.

Penelitian EY mengidentifikasi bahwa lonjakan permintaan listrik global disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, termasuk kebutuhan daya besar dari AI generatif, investasi perusahaan dalam kendaraan listrik dan infrastruktur data, penggunaan peralatan yang boros energi, serta kebijakan pemerintah dan tren relokasi manufaktur.

Ketersediaan listrik yang andal dan biaya energi yang stabil menjadi perhatian utama bagi sebagian besar perusahaan global.

Namun dua pertiga responden mengatakan mereka khawatir tentang akses listrik yang andal, kesulitan mendapatkan pasokan listrik yang cukup dan fluktuasi harga energi.

Pasalnya hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan bisnis mereka dan mengurangi keuntungan serta daya saing mereka di pasar.

Selain itu, perusahaan-perusahaan sedang aktif berinvestasi dalam mengadopsi teknologi yang menggunakan listrik (elektrifikasi) dan proses bisnis yang berbasis digital (digitalisasi).  Banyak perusahaan merasa bahwa perusahaan penyedia energi (listrik) mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka yang terus meningkat dan berubah akibat investasi tersebut.

Baca juga: Inisiatif China yang Wajib Ditiru, Bangkitkan Listrik Hijau lewat Restorasi Ekosistem

Beberapa masalah yang menyebabkan ketidakpuasan antara lain Infrastruktur dan teknologi yang digunakan oleh penyedia energi sudah tua dan tidak efisien, kontrak perjanjian pasokan energi yang tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan juga Kurangnya solusi energi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik dari berbagai jenis industri.

Sebagai respons terhadap masalah-masalah tersebut, banyak perusahaan kini mulai mempertimbangkan solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

Sekitar 20 persen telah berinvestasi dalam pembangkitan listrik di tempat dan penyimpanan baterai. Dua pertiga berencana untuk memperluas upaya ini dalam tiga tahun ke depan.

Tak heran survei kemudian menemukan bahwa meskipun sebagian besar perusahaan yang disurvei telah menetapkan target emisi dan sedang mencari sumber energi yang lebih bersih, tetapi laporan menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan lagi satu-satunya atau bahkan prioritas utama.

Keberlanjutan berada di urutan ketiga di semua industri, namun lebih cenderung menjadi prioritas utama bagi perusahaan teknologi dan produsen.

Akan tetapi laporan tersebut menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan semakin berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pengurangan emisi karbon dapat dan harus dicapai secara bersamaan.

Mereka tidak ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk mengganti penyedia energi atau berinvestasi dalam infrastruktur energi sendiri, untuk memastikan kedua tujuan tersebut tercapai.

Baca juga: Polarisasi Isu Energi Panas Bumi, Bagaimana Mengatasinya?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

BUMN
Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Pemerintah
Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Pemerintah
Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

LSM/Figur
IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

Pemerintah
IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pemerintah
Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

BUMN
WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

LSM/Figur
Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Pemerintah
Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

LSM/Figur
Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Pemerintah
Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Swasta
Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Pemerintah
Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Swasta
Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau