KOMPAS.com - Laporan Sustainable Signals terbaru dari Morgan Stanley menunjukkan minat investor kaya di berbagai belahan dunia terhadap investasi berkelanjutan sangat tinggi dan tren ini terus meningkat di berbagai kalangan investor.
Temuan tersebut berdasarkan survei terhadap 1.765 individu dengan kekayaan bersih tinggi di seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik yang mengungkapkan sebanyak 88 persen tertarik pada investasi berkelanjutan.
"Survei Sustainable Signals kami menunjukkan bahwa investor di berbagai kelompok demografi dan wilayah terus meyakini bahwa investasi dapat mencapai baik dampak positif di dunia nyata maupun imbal hasil pasar yang kompetitif," kata Jessica Alsford, Chief Sustainability Officer dan Chair of the Institute for Sustainable Investing di Morgan Stanley.
Mengutip ESG News, Senin, (5/5/2025) Gen Z dan Milenial merupakan generasi yang memiliki minat sangat tinggi terhadap investasi berkelanjutan.
Baca juga: Apa Untungnya Investasi Infrastruktur Sepeda? CyclingMax Bisa Hitung
Laporan menunjukkan 99 persen Generasi Z dan 97 persen Milenial menunjukkan minat pada strategi berkelanjutan, dengan hampir dua pertiga (64 persen) dari seluruh investor melaporkan peningkatan minat dalam setahun terakhir.
Investor tidak hanya berminat pada investasi berkelanjutan, tetapi juga aktif mengubah keputusan alokasi dana mereka untuk memasukkan lebih banyak investasi jenis ini dalam setahun ke depan.
Sebanyak 59 persen investor berencana untuk meningkatkan alokasi investasi berkelanjutan mereka dalam 12 bulan mendatang.
Alasan utama investor meningkatkan alokasi dana ke investasi berkelanjutan adalah karena mereka semakin yakin bahwa investasi ini dapat memberikan keuntungan finansial yang setidaknya sama baiknya, bahkan mungkin lebih baik, dibandingkan dengan investasi konvensional.
Alasan-alasan lain yang mendorong investor untuk berinvestasi lebih banyak pada opsi berkelanjutan adalah kesadaran akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan keinginan untuk melakukan diversifikasi portfolio.
"Investor yang lebih muda berencana untuk meningkatkan alokasi portofolio mereka ke opsi berkelanjutan dengan tingkat yang lebih tinggi dan memprioritaskan berbagai isu lingkungan dan sosial yang lebih luas ketika membuat keputusan investasi," papar Alsford.
"Ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat menjadi area fokus yang lebih besar lagi bagi investor di masa depan seiring dengan generasi muda yang mendapatkan lebih banyak pengaruh finansial," tambahnya.
Hasil survei Morgan Stanley menunjukkan bahwa sektor energi bersih, terutama energi terbarukan dan efisiensi energi, menjadi fokus utama bagi para investor di seluruh dunia. Di mana 80 persen investor melihat perubahan global menuju sistem energi yang lebih bersih sebagai peluang investasi yang signifikan.
Baca juga: Sempat Turun, Investasi Iklim di AS Kini Kembali Bergairah
Kendati ada minat global yang kuat terhadap energi bersih, prioritas investasi berkelanjutan juga dipengaruhi oleh isu-isu dan peluang spesifik di masing-masing wilayah.
Investor di Amerika Utara lebih menyukai keterjangkauan layanan kesehatan, sementara investor di Eropa dan Asia Pasifik lebih fokus pada teknologi baterai, penyimpanan energi, dan pertanian regeneratif.
Dengan tingginya permintaan akan investasi berkelanjutan, layanan penasihat keuangan harus beradaptasi.
Hampir 4 dari 5 investor kemungkinan akan memilih penasihat atau platform investasi berdasarkan penawaran berkelanjutan. Angka tersebut bahkan melonjak menjadi 96 persen untuk Generasi Z dan 92 persen untuk Milenial.
Hal ini menyoroti bahwa penawaran investasi berkelanjutan dapat menjadi faktor pembeda utama bagi para pengelola kekayaan yang sedang berupaya beradaptasi dengan perubahan preferensi investasi antar generasi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya