Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi

Kompas.com - 23/05/2025, 16:44 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Nyoto Santoso, mendorong agar lutung sentarum dimasukkan dalam mandat pengelolaan dan konservasi oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS).

Primata endemik Kalimantan ini tergolong langka dan hingga kini belum termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi. Padahal, keberadaannya penting bagi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

Sebagai bentuk upaya perlindungan, IPB University menggandeng BBTNBKDS dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kalimantan Barat dalam riset kolaboratif.

“Kolaborasi riset bioekologi ini dilakukan guna menentukan dan menetapkan lutung sentarum menjadi bagian dari pengelolaan spesies prioritas, serta mengkaji aspek bioekologi dan konservasinya di habitat alami,” ujar Nyoto dalam keterangan resminya, Jumat (23/5/2025).

Riset ini berlangsung sejak April 2021 hingga September 2023, meliputi empat resort di Taman Nasional Danau Sentarum: Resort Sepandan, Lupak Mawang, Semangit, dan Pulau Majang.

Nyoto menjelaskan, primata dari kelompok lutung (Presbytis) ini awalnya dikenal secara lokal sebagai kelasi, cenekah, dan julung merah, dan diklasifikasikan sebagai varian dari Presbytis chrysomelas ssp. cruciger.

Baca juga: Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Namun, analisis DNA terhadap tiga sampel (D1A, D2A, dan D3A) menunjukkan identitas genetik 95,42 persen dengan cakupan query 100 persen terhadap Presbytis chrysomelas. Selisih 5 persen ini menunjukkan adanya perbedaan genetik, yang berpotensi menjadikannya sebagai spesies baru.

Perbedaan ini semakin kuat dengan ciri khas warna rambut pada jantan, betina, dan bayi yang berbeda dari kelompok lutung lain.

Berdasarkan temuan tersebut, Nyoto mengusulkan penamaan spesies baru: Presbytis cruciger, mempertegas pentingnya upaya konservasi sebagai bagian dari pelestarian ekosistem Kalimantan.

“Hasil riset kami juga menunjukkan bahwa sekitar 65 persen populasi lutung sentarum berada di dalam kawasan taman nasional, sementara sisanya tersebar di kawasan hutan sekitar wilayah BBTNBKDS,” tambahnya.

Lutung sentarum memiliki sebaran yang sangat terbatas—hanya ditemukan di bagian utara Pulau Kalimantan yang mencakup Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Melalui diskusi kelompok terarah (FGD), tim riset juga menemukan kelompok lutung di luar kawasan taman, namun masih berada dalam wilayah administrasi Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Selama penelitian, lebih dari 35 kelompok lutung sentarum berhasil diidentifikasi. Namun, Nyoto memperkirakan jumlah sebenarnya lebih banyak karena keterbatasan akses dan luasnya hutan di wilayah tersebut.

Baca juga: Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau