Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Dampak Mikroplastik, Publik Bisa Terlibat lewat Citizen Science

Kompas.com - 26/06/2025, 13:32 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Riset yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Portsmouth di Inggris menunjukkan peluang citizen science untuk memantau dampak mikroplastik dan mesoplastik.

Citizen science adalah riset dan monitoring kondisi alam dengan melibatkan publik secara umum. Pendekatan ini telah dipakai dalam taksonomi dan pemantauan populasi satwa.

Mikroplastik sendiri adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm dan mesoplastik adalah yang berukuran 25 mm. 

David Jones, pimpinan proyek penelitian, mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman di Inggris dan Australia, publik bisa menghasilkan data berharga.

Meski demikian, ilmuwan dan publik perlu memikirkan cara terbaik untuk bekerjasama sehingga data yang dihasilkan berkualitas dan bisa jadi dasar analisis.

Publik Inggris terlibat riset mikroplastik lewat Big Microplastic Survey (BMS), sementara Australia lewat Australia Microplastic Assesment Prject (AUSMAP).

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Meski sama-sama melibatkan publik, cara keduanya beda. Inggris cenderung menggunakan cara sederhana seperti memakai saringan untuk survei. Di Australia, metodenya lebih rumit dan ilmiah.

Baca juga: Riset: Green Roof Kurangi Mikroplastik di Udara hingga 97,5 Persen

"BMS mendeteksi mikroplastik lebih banyak dan cepat," ungkap Michelle Hale dari Univerity of Portsmouth yang menjadi co-author.

"Tapi setiap metode punya kelebihan. AUSMAP, misalnya, lebih cepat dan bisa diakses di lapangan," imbuhnya.

Satu pendekatan lagi dilakukan negara Uni Eropa melalui proyek Marine Strategy Framework Directive (MSFD).

Meskipun lebih lambat dan sangat ilmiah, pelibatan warga lewat MSFD bisa menghasilkan data yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Meski demikian, para ilmuwan menyatakan bahwa penyeragaman data sulit dilakukan karena kondisi tiap perairan pun berbeda.

"Idealnya semuanya pakai pendekatan yang sama. Namun, variasi geomorfologi pantai di setiap wilayah membuatnya penuh tantangan," lata Jones seperti dikutip Phys, Rabu (25/6/2025).

Menurutnya, saat ini yang penting adalah melibatkan warga dan menemukan cara terbaik sesuai kondisi lokal. 

Setiap data berarti walaupun pada akhirnya ilmuwan perlu menyaring lebih detail data-data yang dikumpulkan warga.

Baca juga: Mikroplastik Bisa Bersatu dengan Ganggang dan Tenggelam ke Dasar Laut

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau