Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS Indonesia Salurkan "Blended Financing" untuk Adena Coffee

Kompas.com - 25/06/2025, 22:08 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank DBS Indonesia menyalurkan skema pembiayaan blended finance pertamanya kepada Adena Coffee, sebuah wirausaha sosial yang fokus pada produksi dan pengelolaan kopi berkelanjutan.

Dukungan ini diberikan karena kesamaan visi dalam menyelesaikan persoalan sosial, khususnya terkait kesejahteraan petani kopi yang kerap terpinggirkan.

“Penerima blended finance harus memiliki tujuan sosial dan berdampak pada lingkungan, sesuai prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Adena Coffee memenuhi semua kriteria itu,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, dalam group interview yang digelar Selasa (24/6/2025).

Baca juga: Adena Coffee Berbagi Strategi Bangun Kopi Berkelanjutan dari Kebun

Adena Coffee saat ini menggandeng lebih dari 2.000 petani di lebih dari 30 desa di wilayah seperti Flores, Gayo, Bali, dan Lintong Nihuta. Mereka berhasil mengekspor kopi lokal ke berbagai negara, seperti Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat.

Memahami Blended Finance
Blended finance merupakan strategi pembiayaan yang menggabungkan dana dari berbagai sumber, baik publik, filantropi, maupun swasta untuk mendukung proyek-proyek pembangunan berkelanjutan.

Skema ini dirancang untuk menarik partisipasi sektor swasta, dengan menggunakan dana publik atau filantropi sebagai pendorong awal investasi.

“Berbeda dengan pembiayaan konvensional yang mensyaratkan jaminan, blended finance tidak memerlukannya. Ini cocok untuk wirausaha sosial yang sering belum memiliki agunan,” jelas Mona.

Di DBS, sektor usaha yang bisa mengakses blended finance umumnya sudah pernah menerima hibah dari DBS atau DBS Foundation, telah beroperasi lebih dari dua tahun, dan memiliki laporan keuangan yang sehat.

Setiap penerima blended finance wajib merinci penggunaan dana yang diajukan, sesuai prinsip ESG. Dana pun tidak langsung dicairkan seluruhnya, melainkan bertahap berdasarkan pencapaian.

“Misalnya, ada alokasi khusus untuk pemberdayaan petani, ada yang untuk perluasan lahan, dan ada yang untuk ekspansi bisnis. Semua harus dilaporkan secara terukur,” ujar Mona.

Dengan skema ini, DBS tak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga memastikan bahwa dana digunakan secara efektif untuk menciptakan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau