Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Bisa Bersatu dengan Ganggang dan Tenggelam ke Dasar Laut

Kompas.com, 25 Juni 2025, 19:31 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Mikroplastik yang mengalir ke lautan bisa membentuk agregat dengan ganggang, kemudian tenggelam dan terakumulasi di dasar lautan.

Perilaku mikroplastik tersebut terungkap dalam riset yang dilakukan Seung Ho Baek dan Young Kyun Lim dari Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST).

Dalam riset yang dipublikasikan di Journal of Hazardous Materials itu, tim melihat bagaimana mikroplastik, ganggang mikro, dan fenomena pasang musim panas terkait satu sama lain.

Mereka menemukan, ketika booing populasi ganggan (terutama Heterosigma akashiwo) datang, densitas mikroplastik meningkat karena adanya senyawa yang disebut extracellular polymeric substances (EPS).

Akhirnya, mikroplastik dan ganggang mikro membentuk agregat yang massa jenisnya lebih tinggi dari air laut dan akhirnya tenggelam.

Analisis pada 5.000 agregat polyethylene (PET) - jenis plastik serupa pada botol minum - yang berukuran kecil (10–20 μm) tetapi densitasnya lebih tinggi (1.0 g/cm3) menunjukkan bahwa 28 persen diantaranya tenggelam dalam 20 hari.

Baca juga: Mengapa Bioplastik Bukan Solusi Krisis Sampah Plastik?

Sementara itu, analisis pada 1250 agregat polypropylene - jenis plastik seperti pada gelas minuman - yang ukurannya lebih besar (45–75 μm) tapi densitasnya lebih rendah (0.91 g/cm3), hanya 1,8 persen yang tenggelam dalam 20 hari.

Peneliti melihat apakah agregat mikroplastik yang tenggelam bisa diuraikan oleh bakteri yang hidup di dasar laut.

Pengamatan mengungkap, meskipun bakteri berkelompok di sekitar agregat mikroplastik dan ganggang mikro, tak ada tanda-tanda penguraian.

Dalam paper-nya, peneliti mengungkapkan, "Hasil riset ini menunjukkan bahwa mikroplastik dengan densitas rendah bisa memengaruhi siklus karbon."

Peneliti juga menambahkan, hasil riset ini bisa menjadi petunjuk bagaimana memetakan distribusi mikroplastik di lautan dan memperkirakan bahaya yang ditimbulkan.

Baca juga: Miris! Tubuh Penyu Mengandung Plastik Setara 10 Bola Pingpong

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau