Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GEF Kucurkan Dana Iklim hingga Rp 1,9 Triliun untuk Tiga Negara Rentan

Kompas.com - 04/07/2025, 16:05 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Green Climate Fund (GCF) mengucurkan dana lebih dari 120 juta dollar AS atau Rp 1,9 triliun untuk memperkuat ketahanan iklim di Ghana, Maladewa, dan Mauritania.

Kepala Investasi GCF, Henry Gonzalez, mengungkapkan bahwa pendanaan akan mendukung proyek antisipasi dan adaptasi perubahan iklim yang mencakup solusi berbasis alam, pertanian tahan iklim, sistem peringatan dini, hingga ketahanan air.

“Persetujuan proyek-proyek ini menunjukkan bagaimana GCF mendukung kepemilikan negara atas prioritas aksi iklim nasional di Ghana, Maladewa, dan Mauritania. Investasi ini akan berdampak positif pada bidang-bidang utama ketahanan iklim di ketiga negara tersebut," ujar Gonzalez dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), wilayah Ghana Utara mengalami curah hujan yang tidak menentu di rengah kemarau panjang.

Baca juga: Banjir Dana Hijau, Asia Tenggara Jadi Magnet Investasi Energi Terbarukan

Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya sumber pangan, mengeringnya mata air, dan kerusakan infrastruktur karena banjir. Proyek UNEP dari hibah GEF di Ghana senilai 63 juta dollar AS diberikan untuk membangun ketahanan agroekosistem serta mata pencaharian di pedesaan.

Kegiatannya meliputi peningkatan akses ke data iklim dan peringatan dini, memungkinkan pertanian musim kemarau dengan solusi penyimpanan air sekaligus memulihkan 28.000 hektare lahan terdegradasi.

Direktur Divisi Perubahan Iklim UNEP, Martin Krause, menuturkan bahwa proyek tersebut merupakan langkah besar terkait penggunaan dana hibah khususnya di negara kepulauan kecil dan berkembang.

"Fokus kami adalah pada kontekstualisasi solusi iklim untuk kepentingan negara-negara dan masyarakat yang paling rentan dengan solusi yang disesuaikan, dipimpin secara lokal, dan berbasis sains," ujar Krause.

Baca juga: Australia Gelontorkan Pendanaan Iklim di Sektor EBT hingga Transportasi RI

Sementara itu, Maladewa menjadi negara paling rentan rerhadap perubahan iklim di dunia akibat naiknya permukaan air laut. Kerentanan lainnya ialah terjadinya badai, banjir, gelombang panas, maupun erosi.

Kondisi itu lantas mengganggu pertanian, perikanan, dan pariwisata yang memengaruhi semua penduduk. Krause menyebut, UNEP berkoordinasi dengan mitra nasional dan internasional untuk mengembangkan proyek senilai 25 juta dollar AS di Maladewa.

Menurut UNEP, Mauritania mengalami percepatan pergerakan bukit pasir, pendangkalan sumber air, dan peningkatan tekanan pada infrastruktur jalan serta sekolah. Hasil pertaniannya sangat rendah karena pemerintahnya masih mengimpor hingga 85 persen bahan makanan. 

Baca juga: Pendanaan Solusi Berbasis Alam untuk Air Naik Dua Kali Lipat dalam 10 Tahun

Dengan investasi sebesar 33 juta dollar AS termasuk hibah GCF yakni 30 juta dollar AS, program UNEP akan memulihkan ekosistem dan mengamankan mata pencaharian di empat lokasi rentan antara lain Aoujeft, Rachid, Tamcheket, dan Nema.

"Proyek ini akan mendukung infrastruktur hijau-abu-abu untuk memperbaiki bukit pasir dan mengendalikan perambahan pasir, meningkatkan akses air untuk pertanian dan rehabilitasi lahan, serta meningkatkan pertanian yang tahan terhadap iklim untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan," sebut UNEP.

Pihaknya memprediksi, 85.000 orang akan merasakan dampak proyek pendanaan iklim. Lainnya, melindungi 2.100 hektare lahan dan mendukung kontribusi negara terhadap Great Green Wall, inisiatif Afrika dalam memerangi penggurunan serta membangun ketahanan iklim di seluruh benua.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
LSM/Figur
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Pemerintah
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Pemerintah
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
BUMN
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Pemerintah
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
LSM/Figur
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
LSM/Figur
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
BUMN
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
Pemerintah
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Pemerintah
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Swasta
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Swasta
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Pemerintah
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Pemerintah
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau