JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 50 peserta dari berbagai ragam disabilitas menyelesaikan program pelatihan DBS BERSIAP 2025, sebuah inisiatif dari PT Bank DBS Indonesia dan Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN) untuk menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif dan setara.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, mengatakan program BERSIAP ini merupakan hasil kolaborasi DBS Indonesia dan KONEKIN yang dirancang untuk membekali penyandang disabilitas muda dengan keterampilan yang relevan di dunia kerja.
Sejak diluncurkan pada 2024, program ini telah menjadi wadah pengembangan diri bagi mahasiswa dan fresh graduate disabilitas agar siap bersaing di pasar kerja.
“Menciptakan dunia kerja yang inklusif adalah tanggung jawab bersama. Inklusi tidak berhenti pada pembukaan akses, tetapi juga membangun lingkungan yang memahami kebutuhan beragam individu,” ujar Mona Monika dalam keterangan resmi, Jumat (10/10/2025).
“Melalui pelatihan yang disesuaikan dengan potensi peserta disabilitas, kami ingin membantu mereka lebih percaya diri dan siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif,” jelas dia.
Selama satu setengah bulan, peserta BERSIAP mendapatkan pembekalan beragam topik pelatihan, mulai dari etika kerja, literasi keuangan, dan komunikasi profesional, hingga keterampilan digital seperti pemanfaatan teknologi Generative AI dan penggunaan Microsoft Excel untuk analisis data.
Program ini juga melibatkan 80 karyawan Bank DBS Indonesia sebagai mentor dan fasilitator dalam kegiatan mentoring dan workshop.
Para mentor berbagi pengalaman serta memberikan bimbingan langsung untuk membantu peserta mengembangkan potensi diri dan kesiapan karier.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program sukarelawan karyawan DBS, People of Purpose, di mana pegawai didorong untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui kontribusi berbasis keahlian.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap lebih banyak pihak terinspirasi untuk ikut membangun masyarakat yang adil dan berdaya,” ujar Marthella Sirait, CEO & Founder KONEKIN Indonesia.
Baca juga: Kisah Penyandang Disabilitas yang Sukses Berternak Ayam Petelur di Tengah Hutan Kalimantan
Data United Nations Indonesia mencatat ada sekitar 38,8 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Namun, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) penyandang disabilitas baru mencapai 20,14 persen, sementara tingkat pengangguran terbuka masih di angka 10,8 persen (data Kementerian Ketenagakerjaan 2024).
“Dengan kesempatan dan dukungan yang tepat, penyandang disabilitas memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara profesional,” kata Mona.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya