Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun di 33 Kota, Proyek Waste to Energy Butuh Rp 91 T

Kompas.com, 10 Oktober 2025, 17:37 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, mengungkapkan proyek Waste to Energy membutuhkan investasi hingga Rp 91 triliun. Rencananya, instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik (PSEL) itu dibangun di 33 kota/kabupaten.

"Program ini memang minimumnya per daerah adalah harus mempunyai kemampuan (kelola sampah) 1.000 ton per hari. Mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun untuk 33 daerah itu," ujar Rosan usai menghadiri Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).

Pihaknya telah menyosialisasikan proyek kepada gubernur, wali kota, dan bupati. Sebagai langkah awal, instalasi PSEL bakal dibangun di 10 daerah terlebih dahulu. Rosan menyebut, peluncurannya digelar pada November 2025 mendatang.

Baca juga: Danantara Klaim Proyek Sampah Jadi Listrik Dilirik Banyak Investor Asing

"Jadi diharapkan kami akan mulai proses tender terbuka yang akan dilakukan oleh Danantara, sesuai dengan mandat yang diberikan kepada kami pada awal bulan November," jelas dia.

Menurut Rosan, khusus di wilayah dengan volume sampah terbanyak kemungkinan akan terbangun lebih dari satu fasilitas pengelolaan. Di Jakarta, misalnya, pemerintah potensial membangun tiga-empat instalasi.

"Saya contohkan saja, Jakarta perharinya 8.000 ton sampah per hari. Sedangkan tumpukan sampahnya kalau tidak dilakukan perubahan yang signifikan sudah 55 juta ton," tutur Rosan.

Ia mengeklaim, Waste to Energy banyak dilirik investor asing. Selain itu, perusahaan di dalam negeri juga menyatakan ketertarikan dengan proyek tersebut.

"Dari luar negeri ada dari China, Korea, Belanda, Jerman, Jepang, Australia, Singapura, Malaysia. Jadi ketertarikannya sih lumayan tinggi ya," kata Rosan.

Kendati demikian, ia mengakui pemerintah memiliki pekerjaan rumah antara lain memperkuat kepastian hukum, prosedur investasi, serta penyederhanaan perizinan. Kini, semua izin dan lisensi dapat diterbitkan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

"Investor cukup datang ke satu pintu, kami akan mengeluarkan izin dan lisensinya," imbuh dia.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan setidaknya setiap kota menghasilkan 1.000 ton sampah per hari. PSEL akan hadir di Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Denpasar, Kabupaten Badung, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota dan Kabupaten Semarang.

"Teknologi ini akan mengubah beban lingkungan menjadi sumber energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur dia.

Baca juga: IESR Sebut Perlu Stimulus Pembiayaan Waste to Energy Atasi Darurat Sampah

Hanif memyatakan, Jakarta dan Bandung Raya belum direkomendasikan untuk pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik (PSEL) lantaran tak memenuhi persyaratan utama, yakni ketersediaan lahan sesuai kriteria lahan serta kesiapan administratif.

Di Jakarta, lahan yang diajukan seluas 3,05 hektare dengan lokasi dekat Jakarta International Stadium (JIS) serta kawasan padat permukiman. Sedangkan Bandung Raya belum memiliki lahan yang memenuhi kriteria dari sisi teknis maupun administrasi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau