Investasi hijau bukan semata soal ketersediaan dana, tetapi juga kepastian bahwa proyek yang didanai akan memberikan dampak berkelanjutan. Donny lalu menekankan, investor global saat ini menilai manfaat sosial, peningkatan kompetensi lokal, serta tata kelola yang kredibel.
Di situlah, Standard Chartered Indonesia mengambil peran sebagai jembatan antara kebutuhan pembiayaan domestik dan ekspektasi global terhadap proyek energi bersih. Mereka aktif mengembangkan instrumen seperti green bond dan sustainability-linked financing untuk membantu proyek EBT mendapatkan pendanaan dengan biaya yang kompetitif.
Selain pembiayaan, dukungan juga diberikan melalui pendampingan teknis maupun konsultasi strategis agar proyek energi Indonesia siap memenuhi standar internasional.
Diskusi berlanjut pada bagaimana sektor swasta dapat memanfaatkan peluang ekonomi dari gelombang transisi energi yang tengah berlangsung. Lenita Tobing selaku Managing Director & Senior Partner Boston Consulting Group, menekankan sektor swasta berperan penting mengubah transisi energi menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru.
Ia menuturkan, Indonesia berada di momentum yang sangat strategis dengan potensi sumber daya yang melimpah.
“Di banyak negara, percepatan EBT terjadi ketika pemerintah membuka ruang bagi kemitraan publik-swasta, memperkuat riset lokal, dan membangun rantai pasok yang otonom," ungkap Lenita.
Baca juga: Investasi ke Smart Grid, ASEAN Bisa Cegah Kerugian Rp 36,8 T dan Ciptakan 650.000 Pekerjaan
"Jika semua itu dilakukan secara simultan, Indonesia bisa menghindari ketergantungan baru pada impor teknologi,” imbuh dia.
Mempercepat energi bersih dapat dilakukan melalui perluasan proyek rooftop solar di kawasan industri, mendorong integrasi digital dalam sistem energi, hingga memperkuat insentif bagi investor.
“Kalau dirancang dengan strategi yang tepat, industri energi bersih akan menjadi roda penggerak ekonomi baru Indonesia yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan kemandirian bagi bangsa,” pungkas Lenita.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya