JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mencegah banjir. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan OMC telah dilakukan sejak Rabu pekan lalu, dan merupakan bagian dari antisipasi potensi cuaca ekstrem di Jabodetabek.
"Fokus area penyemaian di perairan selatan Banten hingga selatan Sukabumi. Tujuannya adalah untuk mengurai pertumbuhan awan-awan potensial pembawa hujan lebat sebelum memasuki wilayah Jakarta,” kata Isnawa dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).
Ia menjelaskan, OMC bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara. Kegiatan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menggunakan pesawat Casa 212-400/A-2114 milik TNI AU. Pada Minggu, sebut Isnawa, dua sortie penerbangan dilakukan dengan membawa 1.600 kilogram NaCl atau garam higroskopis.
Baca juga: Laporan WMO: Sumber Air Dunia Terancam, Kekeringan dan Banjir Kian Parah
"Berdasarkan hasil observasi tim, pada sortie pertama terpantau awan cumulus humilis tumbuh di sekitar Taman Nasional Halimun dengan ketinggian 6.000-7.000 kaki, sementara di area target semai dominan awan stratus dan stratocumulus dengan ketinggian 9.500-10.000 kaki," ucap dia.
Di wilayah perairan selatan Sukabumi, terpantau awan cumulus dan stratocumulus dengan puncak awan lebih dari 14.000 kaki, serta adanya perlambatan kecepatan angin di sepanjang area Samudra Hindia.
Sedangkan di sortie kedua, wilayah perairan selatan Banten didominasi awan cumulus congestus dengan puncak awan mencapai 12.000-14.000 kaki. Pertumbuhan awan hujan lebih dominan di wilayah perairan dibandingkan area pesisir dan daratan Banten yang masih diwarnai awan cumulus solid.
BPBD DKI Jakarta, BMK, maupun TNI AU terus melakukan evaluasi harian terhadap hasil operasi agar efektivitas penyemaian tetap optimal.
Baca juga: Cuaca Panas Mereda, Kini BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan
“Kami terus berkoordinasi lintas instansi untuk memastikan setiap sorti memberikan hasil yang signifikan dalam mengendalikan potensi cuaca ekstrem. Dengan langkah ini, kami berharap risiko genangan dan banjir di wilayah DKI Jakarta dapat ditekan,” jelas Isnawa.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta menjaga kebersihan saluran air di lingkungan masing-masing agar tidak terjadi penyumbatan.
Informasi terkini mengenai peringatan dini cuaca dan kondisi kebencanaan dapat diakses melalui Jakarta Siaga 112, Aplikasi JAKI, situs bpbd.jakarta.go.id, serta akun media sosial resmi @bpbddkijakarta.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya