Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman

Kompas.com, 12 November 2025, 06:09 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, mengungkapkan cengkih ekspor asal Indonesia terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) dari pemakaman sekitar Lampung. Ia menjelaskan, mulanya paparan Cs-137 terdeteksi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada 28 September 2025 di cengkih yang diproduksi PT Natural Java Spice (NJS), Surabaya.

"Cengkih dari PT NGS ini sebesar 732,43 becquerel (Bq) per kilogram yang artinya ini ada waktu decay-nya dia pada 1 kilogram produk. Sebenarnya ini seharusnya masih di bawah batas intervensi, batas amannya yang ditetapkan FDA itu sendiri, adalah 1.200 Bq per kilogram," ujar Diaz dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Menelusuri temuan ini, Satgas Penanganan Cs-137 lantas memeriksa PT NJS pada 1 Oktober 2025. Namun, kata Diaz, tak ditemukan kontaminasi radioaktif di pabrik tersebut.

Baca juga: KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS

Petugas pun memeriksa tiga perkebunan yang menyuplai cengkih ke pabrik, antara lain di Pati, Jawa tengah; Kabupaten Pesawaran, Lampung; serta Lampung Selatan. Tidak ada pula cesium 137 di lokasi tersebut.

"Kami coba kembali lagi ke sana, tim menemukan paparan radiasi Cs-137 di pemakaman umum di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Paparan radiasinya di pemakaman umum ini mencapai 1,05-1,3 mikrosievert per jam, ini sudah di atas batas ambang batas yang ditetapkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)," ucap dia.

Bapeten menetapkan batas aman radiaoaktif 0,5 mikrosievert per jam. Setelah Satgas menyemen area pemakaman tersebut, tingkat radiasi turun menjadi 0,11-0,18 mikrosievert per jam.

Diaz mencatat, sebanyak 13,5 ton dari total 21,6 ton cengkih yang dikembalikan lagi ke Indonesia terpapar 0,02 sampai 0,12 mikrosoviat. Hasil pemantauan awal menunjukkan adanya paparan Cs-137 di gudang penyimpanan dan pengumpul cengkeh yang masih dalam batas aman.

Baca juga: Menteri LH Akui Ada Keteledoran Perusahaan dalam Kasus Radioaktif Cikande

"Saat ini kami bisa menyampaikan bahwa radiasi Cs-137 di pemakaman sudah ditangani dan sudah disemen dengan ketebalan 13 sentimeter. Jadi area sudah dinyatakan aman untuk masyarakat. Setelah disemen 13 cm radiasinya sudah jauh menurun," tutur Diaz.

Sejauh ini, instansi terkait masih mendalami lebih lanjut sumber radiasi. Kendati masih dalam batas aman, cengkih ekspor yang telah dikembalikan lagi bakal dimusnahkan. Bapeten juga mendekontainasi kontainer pengangkut rempah tersebut.

"PT NJS menyatakan kesediannya untuk cengkeh yang terpapar radiasi Cs-137 untuk dimusnahkan, dan untuk penjadwalan pemusnahannya sendiri masih memunggu surat dari Bapeten untuk mengajukan permohonan ke KLH atau BRIN sebagai instansi yang nanti akan melakukan pemusnahan," papar dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Pemerintah
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
LSM/Figur
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Swasta
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Pemerintah
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
LSM/Figur
Subsidi LPG 3 Kg Diproyeksikan Turun 21 Persen, Jaringan Gas Jadi Alternatifnya
Subsidi LPG 3 Kg Diproyeksikan Turun 21 Persen, Jaringan Gas Jadi Alternatifnya
LSM/Figur
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
Laut Kunci Atasi Krisis Pangan Dunia, tapi Indonesia Tak Serius Menjaga
LSM/Figur
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
LSM/Figur
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau