Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Bisa Membeli Souvenir UMKM Saat Memesan Tiket Pelita Air

Kompas.com - 11/04/2023, 07:00 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelita Air, maskapai penerbangan nasional milik Pertamina, akan merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan menyasar usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Program kami ini masih mengikuti program binaan Pertamina untuk UMKM," tutur Wakil Presiden Sekretaris Korporasi (Corsec Vice Presiden) Pelita Air Agdya Yogandari menjawab pertanyaan Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Agdya yang berbicara dalam kesempatan peluncuruan tiga destinasi terbaru Pelita Air yakni Jakarta-Padang, Jakarta-Pekanbaru, dan Jakarta-Palembang mengaku masih melakukan pemetaan untuk program CSR tersebut.

Kendati demikian, terang Agdya, CSR akan menggandeng UMKM yang bisa memproduksi suvenir untuk destinasi dan layanan penerbangan.

Baca juga: Ada Bazar UMKM dan 1.000 Paket Sembako di Pasar Murah HK

Potensi mengangkat UMKM di ketiga kota destinasi terbaru Pelita AIr terbilang tinggi.

Di Padang dan Palembang, misalnya, ada potensi UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Hal yang sama terlihat juga di Pekanbaru.

Nantinya, potensi UMKM ini akan dimasukkan juga dalam digitalisasi pemesanan tiket di aplikasi maskapai.

Salah satu wujudnya adalah apabila penumpang di daerah layanan Pelita Air memesan tiket penerbangan, penumpang bersangkutan bisa sekaligus membeli oleh-oleh khas daerah bersangkutan melalui satu aplikasi saja.

Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan, hingga April 2023, maskapai sudah memiliki 5 pesawat dari target 18 pesawat hingga 2023 usai.

Pihaknya sudah berkebijakan hanya mengelola satu jenis pesawat yakni Airbus A320.

Kebijakan hanya satu jenis pesawat, menurut Dendy, akan lebih memudahkan maskapai melakukan pengelolaan perawatan, termasuk suku cadang, hingga sumber daya manusia.

Pelita Air berdiri sejak 1963 bernama PT Pertamina Air Service. Pada April 2022, Pelita Air melakukan penerbangan berjadwal perdana rute Jakarta-Bali dengan dua pesawat Airbus A320.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau