KOMPAS.com - Polusi udara merupakan salah satu masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia, termasuk di berbagai kota-kota besar.
Diberitakan Kompas.com, Kamis (7/4/2022), IQAir menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi di dunia pada 2021. Hal ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat pertama paling berpolusi udara di Asia Tenggara.
Sayangnya, belum semua orang memiliki kesadaran dan kepedulian untuk mengurangi masalah polusi udara. Padahal meski tidak tampak, polusi udara berbahaya bagi kesehatan, terutama sistem pernapasan.
Berikut Kompas.com merangkum tujuh cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi udara.
Transportasi darat, seperti kendaraan bermotor merupakan penghasil oksida nitrogen yang merupakan polutan berbahaya bagi paru-paru. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
Anda bisa beralih menggunakan transportasi umum atau bahkan bersepeda dan berjalan kaki. Dengan begitu volume kendaraan bermotor di jalanan akan berkurang sehingga berdampak pada pengurangan polusi udara oksida nitrogen.
Tak banyak yang tahu, energi yang digunakan oleh lampu dan peralatan elektronik lain berperan menimbulkan polusi udara, seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, serta karbon dioksida.
Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan langkah hemat energi dengan mengurangi penggunaan lampu serta elektronik lain, seperti air conditioner (AC) saat tidak diperlukan.
Kebakaran hutan merupakan bencana alam yang bisa terjadi secara alami. Namun, di Indonesia sendiri sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Baca juga: 5 Penyakit Akibat Polusi Udara yang Pantang Disepelekan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (21/10/2019), mencatat luas lahan hutan terbakar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 857.000 hektare (ha) yang teridentifikasi dari Januari hingga September 2019.
Hal tersebut dapat menimbulkan polusi udara dalam cakupan lebih besar sehingga perlu dilakukan pencegahan terhadap aktivitas manusia yang berpotensi membakar hutan.
Kegiatan membakar sampah serta sisa daun kering masih jamak dilakukan. Padahal, hal ini dapat menjadi salah satu sumber polusi udara. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari membakar sampah serta sisa daun kering.
Untuk sampah organik dan anorganik, buanglah sampah pada tempatnya untuk diteruskan ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sementara untuk daun kering, Anda bisa mengolahnya menjadi pupuk atau menimbunnya ke dalam lubang biopori yang bisa dibuat di halaman rumah.
Rokok juga merupakan penyebab polusi udara yang paling sering terjadi di lingkungan. Namun, hal ini sering kali diabaikan oleh para perokok. Padahal, zat berbahaya yang timbul dari asap rokok berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagian pernafasan.
Dengan demikian, berhenti merokok atau mengajak orang terdekat Anda untuk berhenti merokok dapat membantu mengurangi pencemaran polusi udara.
Sudah jamak diketahui bahwa penggunaan kantong plastik berbahaya bagi lingkungan. Pasalnya, plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Dengan demikian, pilihlah kantong yang terbuat dari kertas agar mudah terurai.
Baca juga: Mudah, 5 Cara Menghilangkan Polusi Udara di Dalam Ruangan
Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan tote bag atau tas berbahan kain yang mudah dibawa dan dapat digunakan berkali-kali.
Menanam pohon dapat membantu mengurangi polusi udara. Sebab, pohon akan menyerap gas karbon dioksida serta menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia.
Maka dari itu, Anda perlu menggerakan menanam pohon yang bermanfaat terhadap kelestarian lingkungan.
Itulah tujuh cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi polusi udara. Dengan begitu, Anda turut andil melindungi bumi serta kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya