Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mudik sebagai Bagian dari Mengatur THR Lebaran

Kompas.com - 14/04/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Sebentar lagi, masyarakat kembali akan dipertemukan dengan Idulfitri 1444 H. Sebagian besar telah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang digunakan untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhan hari raya, termasuk persiapan mudik ke kampung halaman.

Berdasarkan hasil survei Kementrian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi terkait dengan Prediksi Jumlah Pergerakan Masyarakat saat Mudik Lebaran Menurut Moda Transportasi Darat (2023), jumlah mobilitas masyarakat akan mencapai 123,8 juta orang.

Angka ini meningkat 14,2 persen dibandingkan prediksi tahun lalu yang hanya mencapai 85,5 juta orang. Dari survei tersebut, mayoritas masyarakat yang diprediksi menggunakan mobil pribadi sebanyak 27,32 juta atau 22,07 persen masyarakat dari total mobilitas masyarakat saat mudik mendatang.

Baca juga: Adaptasi Sistem Ekonomi Sirkular dalam Proses Produksi, Hokben bersama Boolet Daur Ulang Sumpit Sekali Pakai

Sisanya, masyarakat yang menggunakan sepeda motor 25,13 juta orang, moda bus 22,77 juta orang, kereta api antarkota 14,47 persen dan mobil sewa 9,53 persen.

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya potensi mobilitas masyarakat pada musim mudik tahun ini, salah satunya karena tidak ada lagi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Indonesia telah memasuki masa pra-endemi atau istilah umumnya mendekati kondisi normal pasca pandemi Covid-19.

Islamic Finance Specialist Greget Kalla Buana menuturkan, sebelum memutuskan untuk mudik, masyarakat perlu mengetahui cara menghitung biaya mudik sebagai bagian dari strategi mengatur THR agar keuangan tidak boncos setelah hari raya.

“Sebelum memutuskan untuk mudik, pastikan sudah merencanakan keuangan dengan matang, termasuk moda transportasi yang akan dipilih, tempat penginapan di kampung halaman, hingga berapa hari yang akan dihabiskan di kampung halaman,” ungkap Greget dalam rilis, Kamis (13/4/2023).

Agar selamat dan aman sampai kampung halaman, terdapat beberapa tips mudik berdasarkan moda transportasi yang dipilih, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Menurut Head of Personal Lines & Product Development Allianz Utama Indonesia Alwin Jasim, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan mudik menggunakan kendaraan pribadi:

  • Lakukan service mobil secara berkala (mesin, rem, tekanan ban, dan lain-lain)
  • Bawa seluruh kelengkapan surat kendaraan dan surat izin mengemudi.
  • Jangan melebihi batas kapasitas penumpang
  • Upayakan memiliki supir pengganti
  • Istirahat setiap 3-4 jam
  • Membawa kunci mobil cadangan

Lebih dari itu, Alwin juga menambahkan perencanaan finansial yang patut dipersiapkan saat mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi, seperti biaya bahan bakar, biaya tol, biaya makan dan minum sepanjang perjalanan, hingga biaya parkir.

Setelah menyiapkan hal-hal tadi, Alwin mengingatkan risiko dalam perjalanan mudik bisa terjadi kapan dan di mana saja. Mulai dari risiko mobil mogok, kecelakaan, dan tindak kejahatan dapat terjadi selama perjalanan.

Bagi para pemudik yang memilih transportasi umum, sangat penting untuk memiliki asuransi perjalanan.

Jika selama ini masyarakat umumnya beranggapan bahwa asuransi perjalanan hanya bisa digunakan untuk meminimalisasi risiko yang terkait perjalanan menggunakan pesawat terbang, ada juga asuransi yang memberikan perlindungan bagi para pemudik pengguna moda transportasi umum yang terjadwal.

Seperti kereta api, kapal laut, dan juga bus, dengan benefit seperti pembatalan dan penundaan perjalanan, kehilangan atau kerusakan bagasi, dan masih banyak manfaat lainnya yang mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan perjalanan bagi pemudik.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau