Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Bahkan, di negara-negara yang air tawarnya melimpah, tanaman desalinasi dapat menyediakan air ke daerah yang lebih kering. Amerika Serikat, misalnya, menggunakan 6,5 persen pasokan air desalinasi dunia.

2. Kualitas dan Perlindungan Habitat

Air desalinasi umumnya memenuhi atau melebihi standar kualitas air. Pabrik desalinasi air juga dapat mengurangi tekanan pada pasokan air tawar yang berasal dari area yang perlu dilindungi.

Dengan mengolah air laut daripada menghilangkannya dari sumber yang mungkin juga menjadi habitat spesies yang terancam punah, badan air tawar yang penting ini dapat dilestarikan.

Selain itu, menghilangkan air asin dari lautan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi badan air tersebut.

Kerugian

1. Biaya Tinggi

Membangun dan mengoperasikan pabrik desalinasi air sangat mahal, meski bergantung pada lokasinya.

Sebagai gambaran, untuk pabrik desalinasi standar saja, biaya pembangunan bisa menelan sekitar 300 juta dollar AS hingga 2,9 miliar dollar AS atau setara Rp 4,4 triliun-Rp 43,1 triliun.

Setelah beroperasi, pabrik desalinasi membutuhkan energi dalam jumlah besar. Biaya energi mencakup sepertiga hingga setengah dari total biaya produksi air desalinasi.

Karena energi merupakan bagian yang sangat besar dari total biaya, maka biaya juga sangat dipengaruhi oleh perubahan harga energi.

Diperkirakan kenaikan satu sen dalam biaya satu kilowatt-jam energi meningkatkan biaya satu hektar air desalinasi sebesar 50 dollar AS (Rp 744.000).

2. Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan adalah kerugian lain dari instalasi desalinasi air. Garam yang dibuang dari air merupakan masalah utama.

Pelepasan ini, yang dikenal sebagai air garam, dapat mengubah salinitas dan menurunkan jumlah oksigen dalam air di lokasi pembuangan, menekan atau membunuh hewan yang tidak terbiasa dengan kadar garam yang lebih tinggi.

Selain itu, proses desalinasi menggunakan atau menghasilkan berbagai bahan kimia termasuk klorin, karbon dioksida, asam klorida, dan anti-skalen yang dapat berbahaya dalam konsentrasi tinggi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com