Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 12:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Tim Peneliti Mikrobiom Nutrisi dan Proteksi Tanaman, Pusat Mikrobiologi Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sarjiya Antonius menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Ady Indra Pawennari, pelopor budidaya tanaman padi di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

“Kami dari tim peneliti BRIN, siap berkolaborasi dengan Ady untuk melakukan kajian lebih detail. Harapannya bisa sebagai model untuk implementasi lebih lanjut,” kata Sarjiya Antonius melalui WhatsApp, Senin (5/6/2023).

Sarjiya mengaku sudah lama mengenal Ady yang popular dengan inovasinya di bidang pertanian dengan memanfaatkan cocopeat atau serbuk sabut kelapa sebagai media tanam di lahan tandus bekas tambang bauksit.

Baca juga: Jadi Percontohan, Warga Tanam Padi di Lahan Bekas Tambang Bauksit

“Dari cerita pak Ady, keberhasilannya menanam padi di lahan bekas tambang bauksit tak lepas dari inovasi cocopeat yang dikembangkannya selama ini. Cocopeat bisa berperan penting dalam menjaga kondisi biokimia tanah,” ungkap Sarjiya.

Cocopeat memiliki keunggulan dalam menyimpan air sehingga tanah yang kering bisa menjadi lebih lembab. Hal ini dapat meningkatkan biodiversitas mikroba menguntungkan seperti mikroba pemacu pertumbuhan tanaman (PGPR).

“Jadi, cocopeat ini juga bisa berperan menginduksi ketahanan terhadap stres lingkungan dan serangan organisme pengganggu tanaman,” jelas Sarjiya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia memuji keberhasilan Ady yang memperkenalkan tanaman padi di lahan bauksit.

Mereka berharap keberhasilan Ady ini menjadi sebuah gerakan massal, meski hanya memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah dan lahan tidur.

Apalagi, keberhasilan penanaman padi, ini baru pertama kali dalam sejarah di Tanjungpinang yang pernah berjaya sebagai daerah penghasil tambang bauksit.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Transisi Energi Terganjal Konflik Kepentingan

Transisi Energi Terganjal Konflik Kepentingan

LSM/Figur
Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Standar Umum 10 Tahun ke Depan

Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Standar Umum 10 Tahun ke Depan

Pemerintah
Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres

Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres

Pemerintah
Pembiayaan SDGs Melambung Tinggi Sejak Pandemi Covid-19

Pembiayaan SDGs Melambung Tinggi Sejak Pandemi Covid-19

Pemerintah
Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Pemerintah
Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas

Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas

Pemerintah
Monash University, UI, dan Pemprov Jabar Rilis Rencana Induk Ekowisata Citarik

Monash University, UI, dan Pemprov Jabar Rilis Rencana Induk Ekowisata Citarik

LSM/Figur
Dari Hutan Desa Pertama Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan

Dari Hutan Desa Pertama Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan

LSM/Figur
Indosat Terobos Area 'Blank Spot' hingga Perbatasan Timor Leste

Indosat Terobos Area "Blank Spot" hingga Perbatasan Timor Leste

Swasta
Tingkatkan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan di Indonesia

Tingkatkan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan di Indonesia

Pemerintah
Manfaatkan Sampah Perkotaan di Bali Jadi Bahan Bakar, SBI Gandeng CMPP

Manfaatkan Sampah Perkotaan di Bali Jadi Bahan Bakar, SBI Gandeng CMPP

BUMN
Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Pemerintah
Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri

Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri

LSM/Figur
Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Kurang dari Separuh Warga Asia Tenggara Yakini Perubahan Iklim Ancaman Serius Bagi Negara

Kurang dari Separuh Warga Asia Tenggara Yakini Perubahan Iklim Ancaman Serius Bagi Negara

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com