Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alam Sutera Serahkan 214 Patung Garuda Pancasila, Dukung Kampung Moderasi Beragama

Kompas.com, 11 Juli 2023, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Alam Sutera Realty Tbk secara resmi menyerahkan 214 patung Garuda Pancasila kepada instansi pendidikan, lembaga keagaamaan, rumah ibadah, lembaga keamanan masyarakat serta instansi yang membutuhkan di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

Penyerahan patung yang dilaksanakan serentak di Gereja Katolik St. Odillia Citra Raya Tangerang, ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Kampung Moderasi Beragama yang diinisasi Kementerian Agam RI.

Baca juga: ASEAN Foundation dan TikTok Kerja Sama Dorong Kewirausahaan Sosial

Kampung Moderasi Beragama ini meliputi tiga desa di Kabupaten Tangerang. Tiga desa tersebut adalah Desa Ciakar di Kecamatan Panongan, Desa Sodong di Kecamatan Tigaraksa dan Desa Kedaung Barat di Kecamatan Sepatan Timur.

Pada kesempatan ini, Erwyanto Tedjakusuma mewakili manajemen Alam Sutera Group mengatakan, Perusahaan akan terus mendukung program pemerintah yang mengedepankan nilai-nilai kebhinnekaan dan persatuan bangsa seperti Kampung Moderasi Beragama, yang merupakan program jangka panjang Kementerian Agama di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Patung Garuda Pancasila merupakan bentuk dukungan yang dipilih oleh Alam Sutera karena memiliki arti yang mendalam sebagai lambang dasar negara untuk terus mempersatukan bangsa ditengah keberagaman.

"Kami juga berterimakasih kepada Gereja Santa Odillia Citra Raya yang telah menjadi perpanjangan tangan untuk pendistribusian patung Garuda Pancasila kepada pihak yang membutuhkan," ujar Erwyanto dalam rilis, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Waspada, Iklan Media Sosial Jadi Cara Baru Jerat Korban TPPO

Dia mengharapkan, Kampung Moderasi Beragama makin menguatkan kerukunan antar umat beragama karena harmonisasi kehidupan sangat dibutuhkan bagi persatuan Negara Republik Indonesia.

Hal senada dikatakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asda I) Kabupaten Tangerang Yani Sutisna bahwa melalui program Kementrian Agama, seluruh elemen masyarakat bisa mempererat persatuan serta menghargai perbedaan agama dan keyakinan.

"Tidak hanya di daerah Tangerang saja, namun berlaku di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Yani.

Selain itu, pembagian patung Garuda Pancasila sebagai lambang dasar negara selaras dengan salah satu visi dan misi Kementerian Agama yaitu adanya pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis sebagai salah satu pilar kerukunan nasional.

Ditengah keberagaman bangsa Indonesia, Alam Sutera secara aktif terus berkontribusi terhadap masyarakat sekitar terutama dalam edukasi dan penanaman nilai-nilai kebangsaan, budaya, pendidikan serta nasionalisme melalui Bhinneka Tunggal Ika.

Program edukasi secara langsung maupun tidak yang diinisiasikan diharap mampu menciptakan generasi-generasi penerus yang selalu memegang teguh nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau