Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTS Tambak Garam Terbesar di Dunia Resmi Beroperasi, Luas Setara 1.868 Lapangan Sepak Bola

Kompas.com, 11 Juli 2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas terpasang 1.000 megawatt (MW) di tambak garam di China resmi terhubung ke jaringan listrik “Negeri Panda”.

PLTS tersebut diintegrasikan dengan tambak garam yang ada dan merupakan proyek terbesar di dunia dalam penggabungan PLTS dan tambak garam.

PLTS bernama Huadian Tianjin Haijing tersebut berdiri di atas lahan seluas 13 kilometer persegi di tambak garam Changlu, salah satu tambak garam pesisir tertua di China.

Baca juga: Apakah PLTS Menghasilkan Limbah?

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (10/7/2023), PLTS tersebut menggunakan panel surya dua sisi.

Satu sisi menyerap sinar matahari dari atas, sedangkan sisi satunya menyerap sinar matahari yang dipantulkan dari air tambak garam di bawahnya.

Salah satu badan usaha milik negara (BUMN) China, China Huadian Corporation, mengatakan bahwa PLTS Huadian Tianjin Haijing resmi tersambung ke jaringan listrik di Tianjin pada Sabtu (8/7/2023).

Dengan kapasitas sebesar 1.000 MW, PLTS Huadian Tianjin Haijing disebut mampu menyuplai kebutuhan listrik ke 1,5 juta rumah.

Baca juga: Memasang PLTS Off-Grid Apakah Perlu Izin?

Dilansir dari media negara China, CGTN, luas PLTS Huadian Tianjin Haijing setara dengan 1.868 lapangan sepak bola.

Dengan produksi listrik yang sama, PLTS Huadian Tianjin Haijing dapat mengurangi emisi sekitar 1,25 juta ton karbon dioksida dibandingkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Memakaai teknologi panel surya dua sisi, PLTS Huadian Tianjin Haijing dapat meningkatkan efisiensinya sebesar 5 hingga 7 persen.

Penanggung jawab proyek PLTS Huadian Tianjin Haijing, Yang Fan, mengatakan kepada China Media Group bahwa proyek tersebut akan mempromosikan transformasi struktur energi hijau di China utara.

Baca juga: Bagaimana Cara Merawat PLTS Atap?

Yang menuturkan, proyek tersebut sekaligus menunjukkan aplikasi terintegrasi dari produksi garam, pembangkit listrik, dan perikanan.

Kehadiran PLTS terintergasi di sebuah tambak dinilai dapat meningkatkan produksi budidaya perikanan.

Xinhua melaporkan, hasil tahunan tambak udang di Binzhou, Provinsi Shandong, meningkat setelah ada PLTS di atas tambak udang tersebut.

Menurut laporan tersebut, produksi udang meningkat karena PLTS mampu menaungi tambak udang, sehingga dapat menurunkan suhu air antara 1 hingga 2 derajat celsius.

Baca juga: PLTS Atap Harus Dipasang Miring, Ini Alasannya

Chairman China Huadian Jiang Yi mengatakan, PLTS Huadian Tianjin Haijing meningkatkan kapasitas terpasang PLTS perusahaan menjadi lebih dari 200 gigawatt (GW).

Jiang mengatakan, perusahaan mengoperasikan sejumlah proyek mercusuar lainnya, termasuk pabrik hidrogen tenaga surya yang dirancang untuk menghasilkan 600 meter kubik hidrogen per jam.

Badan energi China, Administrasi Energi Nasional, menargetkan kapasitas terpasang PLTS di seluruh negeri mencapai 490 GW pada akhir tahun ini.

Baca juga: Bolehkah Memasang PLTS Atap On-Grid Sendiri?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Swasta
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
Swasta
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Pemerintah
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau