Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Emisi Karbon, Aksi Kolaboratif Restorasi Mangrove di Jakarta Perlu Dilakukan

Kompas.com - 15/07/2023, 14:52 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Muara Angke yang memiliki luas 25,02 hektare merupakan suaka margasatwa terkecil di Indonesia. Meski demikian, bagi masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya, SM Muara Angke menjadi kawasan penting penyangga kehidupan.

Sebagai informasi, kawasan SM Muara Angke juga menjadi rumah bagi sembilan spesies mangrove sejati, yaitu Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Nypa fruticans, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia caseolaris, Acrosticum aureum, Acanthus ilicifolius, dan Excoecaria agallocha.

Selain itu, tempat itu juga menjadi habitat bagi aneka fauna seperti buaya air asin, kadal, monyet ekor panjang, ular, dan burung.

Baca juga: Akan Kembali Bersih-bersih di Hutan Mangrove, Kapolda Metro: Kegiatan Hari Ini Cuma Awal

Untuk meningkatkan kesadaran bersama tentang pelestarian mangrove dan melindungi fauna di dalamnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Dow Indonesia menggelar acara penyadartahuan dengan tema “Mangrove for Jakarta – Restoring Mangrove, Protecting Jakarta” di SM Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis, (13/7/2023).

Presiden Direktur Dow Indonesia Riswan Sipayung mengatakan, Dow Indonesia mendukung upaya pelestarian mangrove seluas 125 meter persegi di SM Muara Angke.

“Upaya kami tersebut ditandai dengan penanaman 50 bibit mangrove secara simbolis oleh manajemen dan karyawan Dow, serta diskusi interaktif, penanaman mangrove, pembersihan tumbuhan invasif, dan pembibitan mangrove,” kata Riswan dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Polda Metro Operasi Semut di Hutan Mangrove Angke, Kapolda Turut Ambil Sampah

Kepala BKSDA Jakarta Agus Arianto mendukung upaya swasta yang peduli terhadap pelestarian mangrove.

Agus mengatakan, BKSDA Jakarta juga telah bekerja sama dengan YKAN sejak 2018 dalam inisiatif Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) untuk melindungi dan merestorasi ekosistem mangrove di SM Muara Angke.

“Proses restorasi di SM Muara Angke meliputi instalasi penghalang sampah di pinggir Sungai Angke, pengendalian tumbuhan invasif, perbaikan hidrologi, dan penimbunan substrat di area dengan genangan tinggi, dan penanaman,” jelas Agus.

Upaya itu dilakukan untuk mendukung penguatan fungsi SM Muara Angke sebagai pusat edukasi dan restorasi ekosistem mangrove di Jakarta.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Dow Indonesia melakukan penanaman mangrove di Kawasan SM Muara Angke, Jakarta, Kamis (13/7/2023).             DOK. DOW Indonesia Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Dow Indonesia melakukan penanaman mangrove di Kawasan SM Muara Angke, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Dukungan berbagai pihak

Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN Ratih Loekito mengatakan, pelestarian ekosistem mangrove memerlukan dukungan semua pihak, termasuk swasta.

“Sinergi amat diperlukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam, termasuk ekosistem mangrove. Keterlibatan multipihak menjadi bagian utama dalam setiap aksi konservasi,” terang Ratih.

Keberlanjutan lingkungan memang menjadi fokus Dow, sebagai pihak swasta, dalam upaya bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap generasi mendatang.

Baca juga: Tumpukan Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Akhirnya Dibersihkan

“Pelestarian ekosistem mangrove menjadi salah satu bagian pilar keberlanjutan kami, Melalui Protect the Climate, kami ingin melindungi sumber daya alam yang diyakini dapat turut berkontribusi dalam menekan laju emisi karbon,” kata Riswan.

Acara penanaman mangrove tersebut sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan 50 tahun Dow di Indonesia.

“Dengan semangat Driving a Sustainable Future through the Spirit of Diversity and Unity, kami juga mengajak para karyawan untuk ikut ambil bagian dalam pemulihan dan perbaikan lingkungan,” tambahnya.

Dow secara global pun memiliki target mengurangi emisi karbon hingga 5 juta metrik ton pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2050.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau