Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menegaskan komitmen untuk mempercepat transisi menuju nol emisi atau net zero emission (NZE) di ASEAN.

Percepatan transisi energi tersebut melaui promosi energi terbarukan, efisiensi energi, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (14/7/2023).

Arsjad menyampaikan, NZE perlu dicapai demi masa depan pembangunan berkelanjutan dalam peningkatan bisnis dan usaha di kawasan.

Baca juga: Percepat Transisi Energi Perlu Kerja Sama Semua Pihak

Penerapan strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan mendorong penggunaan solusi inovatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca  (GRK) dalam kegiatan bisnis di kawasan ASEAN sangat dianjurkan.

Dalam laporan Sustainable Development Report 2023, terdapat enam negara ASEAN yang masuk 100 besar negara yang mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan.

Keenam negara tersebut adalah Thailand, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Namun, beberapa negara ASEAN lain seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Myanmar secara berurutan masih berada di peringkat di bawah 100, masing-masing 102, 103, 115, dan 125.

Baca juga: Transisi Energi Berkeadilan, Indonesia Perlu Siapkan Paket Pembiayaan Komprehensif

“Dengan usaha bersama, seluruh negara ASEAN bahu membahu untuk bisa membangun kawasan yang lebih mengutamakan proses bisnis yang berkelanjutan serta dengan adanya penggunaan energi yang lebih bersih,” kata Arsjad.

Di sisi lain, negara anggota ASEAN juga telah menggunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masing-masing untuk mempercepat integrasi energi terbarukan.

Indonesia misalnya, menargetkan untuk menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 20,9 gigawatt pada 2030 dan mengharapkan 60 persen energinya berasal dari sumber terbarukan pada 2060.

Laos telah mencapai kemajuan dalam pengembangan tenaga listrik dan ekspor energi, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut sebesar lebih dari 3 persen.

Baca juga: Akselerasi Transisi Energi dengan Interkoneksi Jaringan dan Teknologi Penyimpanan

Malaysia telah mengusulkan pembangunan tiga pulau energi hijau dan sedang menjelajahi sumber energi terbarukan dari laut.

Brunei Darussalam berencana meningkatkan kapasitas energi terbarukan menjadi setidaknya 300 megawatt (MW) pada 2035 melalui proyek kolaborasi.

Sementara di Kamboja, energi terbarukan saat ini memiliki pangsa pasar sebesar 40 persen dan bersumber dari tenaga air, tenaga surya, dan biomassa.

Thailand telah meluncurkan instalasi hibrida surya-hidro terapung terbesar di dunia dan berencana untuk menginstal tambahan 24 MW.

Baca juga: Bumikan Transisi Energi, IESR Luncurkan Pembelajaran Lewat Website

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Pemerintah
Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Swasta
Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

LSM/Figur
Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Pemerintah
Skema 'Power Wheeling' Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

Skema "Power Wheeling" Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

LSM/Figur
Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Pemerintah
RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

Pemerintah
Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah
Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Pemerintah
Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau