Kota ini juga mendorong pertanian perkotaan, dengan beberapa kebun dan peternakan masyarakat di ruang publik.
Baca juga: Resep Sukses Stockholm, Kota Paling Hijau dan Berkelanjutan di Dunia
Stockholm juga memiliki tujuan untuk menjadi kota bebas bahan bakar fosil pada tahun 2040, termasuk memperluas penggunaan energi terbarukan.
5. Pengurangan dan Daur Ulang Sampah
Stockholm telah menerapkan program pengurangan dan daur ulang sampah yang ketat, dengan tujuan menjadi kota tanpa sampah.
Kota ini telah memperkenalkan aliran limbah terpisah untuk limbah makanan, kertas, plastik, dan bahan lainnya, dan telah menerapkan sistem bayar sesuai penggunaan untuk mendorong warga mengurangi limbah mereka.
6. Praktik Bangunan Berkelanjutan
Stockholm telah menerapkan praktik bangunan berkelanjutan, seperti mewajibkan bangunan baru untuk hemat energi dan memasukkan ruang hijau ke dalam desain bangunan.
Kota ini juga mendorong penggunaan bahan yang berkelanjutan dalam konstruksi.
Baca juga: Mewujudkan Kota Hutan Berkelanjutan IKN Melalui Konsorsium
Untuk mencapai pada kondisi saat ini, Stockholm menghadapi sejumlah tantangan dalam upaya keberlanjutan kota. Di antaranya adalah:
1. Biaya Tinggi
Banyak dari langkah-langkah keberlanjutan yang diterapkan oleh Stockholm berbiaya tinggi, seperti biaya kemacetan dan peningkatan gedung yang hemat energi. Ini membutuhkan investasi yang signifikan dari kota dan penduduknya.
2. Perlawanan Politik
Beberapa kelompok politik menentang biaya kemacetan dan langkah-langkah keberlanjutan lainnya, yang membutuhkan kemauan politik yang signifikan untuk diterapkan dan dipertahankan.
Terlepas dari tantangan ini, Stockholm telah melihat beberapa hasil positif dari upaya keberlanjutannya.
Kota ini telah mengurangi emisi GRK sebesar 50 persen sejak tahun 1990, sementara ekonominya terus tumbuh.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya