Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewujudkan Kota Hutan Berkelanjutan IKN Melalui Konsorsium

Kompas.com - 05/08/2023, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Upaya mewujudkan kota hutan berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa dilakukan melalui konsorsium.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi antara Kepala Otorita IKAN Bambang Susantono bersama para rektor dari lima pergurutan tinggi terkemuka di Indonesia di Samboja Lodge, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (4/8/2023).

Kelima perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung.

Baca juga: Ada Hydroseeding di Jalan Tol IKN, Turunkan Tingkat Erosivitas

Bambang menuturkan, diskusi tersebut merupakan salah satu upaya untuk menghidupkan roh IKN di bidang sains atau akademik.

“Karena selama ini hanya pembangunan infrastruktur yang diberitakan,” ujar Bambang dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Menurut Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna A Safitri, Kabupaten Penajam Paser Utara sebelumnya merupakan salah satu daerah yang kurang dilirik dalam penelitian.

“Diharapkan konsorsium yang nanti akan dilakukan dapat membantu kita memperjuangkan kedaulatan pengetahuan, terutama di daerah Penajam Paser Utara, sebagai bagian dari kawasan IKN,” ujarnya.

Baca juga: Material Proyek Infrastruktur IKN Dijamin 100 Persen Ramah Lingkungan

Sementara itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menjelaskan, untuk mendukung penelitian di IKN, sudah dibentuk area riset.

Area riset tersebut dinamakan Program Riset Nusantara yang meliputi empat klaster yaitu:

  1. Energi, pangan, dan transportasi
  2. Sosial humaniora
  3. Well-being dan konservasi lingkungan
  4. Teknologi dan informatika

“Semoga dengan adanya konsorsium, nantinya terdapat knowledge storage dan knowledge transfer yang kemudian bisa digunakan untuk pengembangan lebih lanjut,” ucapnya.

Baca juga: WIKA Kedepankan Konsep Ramah Lingkungan Bangun Proyek di IKN

Para rektor menyampaikan, dalam membangun IKN perlu pendekatan yang komprehensif dan didasarkan sains.

Akan tetapi, pendekatan tersebut juga harus tetap mempertahankan pengetahuan lokal dan kearifan lokal yang ada agar sains dan aspek sosial dapat berjalan secara beriringan.

Dengan begitu, diharapkan masyarakat yang akan tinggal di IKN maupun sekitarnya bisa hidup selaras dengan alam secara berkelanjutan.

Dalam pertemuan tersebut turut digelar penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) terkait Kerja Sama Pendidikan, Penelitian, dan Pemberdayaan Masyarakat antara Otorita IKN dan kelima perguruan tinggi.

MoU tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Otorita IKN dengan Universitas Mulawarman di bidang kerja sama pembangunan IKN dan daerah penyangganya pada Maret 2023.

Baca juga: Investor Singapura Tertarik Kembangkan Sistem Energi Terbarukan di IKN

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau