Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smart Pumping, Upaya Konservasi Sumber Daya Air dalam Pemenuhan Standar Industri Hijau

Kompas.com, 11 Oktober 2023, 19:14 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sektor industri memiliki tanggung jawab dalam melakukan upaya konservasi sumber daya air di lingkungan operasional melalui metode reduce, reuse, dan recycle (3R).

Intensitas penggunaan air, pengolahan, dan pemanfaatan air daur ulang, serta intensitas penggunaan energi dalam sistem pengolahan air pun menjadi tiga aspek penting guna mengukur efisiensi serta efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Sebagai informasi, pengolahan sumber daya air secara berkelanjutan oleh sektor industri tercantum dalam target Sustainable Development Goals (SDGs) ke-6.

Baca juga: Tingkat Kepercayaan Perusahaan Indonesia Mencapai Tujuan Sustainability Lebih Tinggi dari Singapura dan Malaysia

Sementara itu, tujuan SDGs ke-12 secara khusus menyoroti peran industri dalam melakukan proses produksi dan konsumsi sumber daya secara bertanggung jawab.

Sektor industri harus memastikan ketersediaan dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dengan melakukan efisiensi, daur ulang air yang bersih dan aman bagi lingkungan, serta mengintegrasikan sistem pengolahan air.

Bisa dibilang, pompa dan sistem pompa memiliki peranan krusial dalam mendukung upaya pengolahan air yang berkelanjutan tersebut.

Namun, beragam masalah mulai dari kebocoran dan kerusakan sistem pompa yang sering kali tak terdeteksi, proses pengolahan dan distribusi air yang tidak efisien, hingga konsumsi energi yang tinggi dalam pengoperasian pompa perlu mendapatkan perhatian serius.

Sektor industri harus memastikan ketersediaan dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dan efisien.DOK. SCHNEIDER ELECTRIC Sektor industri harus memastikan ketersediaan dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dan efisien.

Smart pumping

Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu peran stakeholder guna mendukung digitalisasi dan automasi dalam rangka mewujudkan pengolahan air yang andal dan berkelanjutan di sektor industri.

Sebagai contoh, aksi yang dilakukan oleh Schneider Electric. Baru-baru ini, perusahaan yang fokus dalam transformasi digital tersebut bekerja sama dengan Wilo, perusahaan pemasok pompa dan sistem pompa premium.

Melalui rangkaian solusi dan arsitektur EcoStruxure untuk smart pumping, Schneider Electric memungkinkan produsen pompa menciptakan teknologi yang lebih fleksibel, terkoneksi, andal, efisien, dan ramah lingkungan (eko-efisiensi) untuk memenuhi kebutuhan di era industri hijau.

Baca juga: Schneider Electric Beri Panduan untuk Memaksimalkan Potensi Data Center dan AI

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan mengatakan, sistem pengolahan air membutuhkan tata kelola dan sistem pompa yang cerdas agar dapat meningkatkan keamanan, keandalan, dan keberlanjutan distribusi air di lingkungan operasional.

“Hal ini menjadi bagian dari upaya mendukung konservasi air yang menjadi salah satu kriteria standardisasi industri hijau,” kata Martin dalam diskusi media dengan tajuk Digitalisasi & Otomasi Sistem Pompa untuk Pengolahan Air yang Berkelanjutan, di Cibis Nine Park, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Arsitektur EcoStruxure untuk smart pumping, lanjutnya, mengombinasikan teknologi augmented operator, machine advisor, dan resource advisor.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Sustainability School di Indonesia, Bisa Diakses Gratis

“Ketiga teknologi tersebut memungkinkan visibilitas lebih baik terhadap kondisi serta kinerja pompa melalui pemantauan jarak jauh, real-time, pemeliharaan prediktif, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengolahan air,” jelas Martin.

Tidak hanya itu, teknologi power monitoring expert yang dimiliki juga memungkinkan efisiensi konsumsi energi pada sistem pompa.

Sistem pengolahan air membutuhkan tata kelola dan sistem pompa yang cerdas agar dapat meningkatkan keamanan, keandalan, dan keberlanjutan distribusi air di lingkungan operasional. DOK. SCHNEIDER ELECTRIC Sistem pengolahan air membutuhkan tata kelola dan sistem pompa yang cerdas agar dapat meningkatkan keamanan, keandalan, dan keberlanjutan distribusi air di lingkungan operasional.

Pengurangan emisi karbon

Dalam white paper yang dirilis oleh Schneider Electric berjudul Smart Pumping: A New Way to Address the Worldwide Water Distribution Crisis, diperkirakan lebih dari 24 persen energi yang dikonsumsi oleh sistem penggerak motor di lingkungan pabrik berasal dari sistem pompa.

Bahkan, sistem pemompaan menyumbang hampir 20 persen dari penggunaan energi dunia.

Penerapan sistem pemompaan cerdas diperkirakan berpotensi menghemat energi hingga 50 persen, yang pada akhirnya berkontribusi pada penekanan emisi karbon.

Pada kesempatan yang sama, Director of Wilo Pumps Indonesia David Haliyanto menuturkan bahwa pemanfaatan teknologi digital dan automasi di industri pompa kini semakin berkembang mengikuti kebutuhan yang berbeda di setiap sektor.

Baca juga: Polusi Udara Mengkhawatirkan, Indonesia Perlu Mendukung Cleantech Start-up

“Contohnya, belum lama ini, Wilo dan Schneider Electric menciptakan solusi sistem dewatering yang cerdas, efisien, dan sustainable untuk memenuhi kebutuhan sektor pertambangan. Fungsinya adalah mengatur level air pada pit agar kegiatan penambangan bisa beroperasi dengan aman,” kata David.

Solusi tersebut, tambahnya, terbukti mendukung perusahaan tambang dalam mengurangi penggunaan energi hingga 20 persen dan mengurangi waktu downtime sekitar 25 persen dengan deteksi cepat. 

Sementara itu, Schneider Electric juga terus menggalakkan inisiatif Green Heroes for Life yang bertujuan untuk mengedukasi pelaku industri.

Caranya adalah dengan berbagi wawasan tren tentang pentingnya pemanfaatan teknologi digital dan automasi guna mendukung sektor industri dalam pemenuhan standardisasi industri hijau.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
LSM/Figur
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
LSM/Figur
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
LSM/Figur
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Pemerintah
KLH Segel Kebun Sawit di Tapanuli Tengah Imbas Banjir Sumatera Utara
KLH Segel Kebun Sawit di Tapanuli Tengah Imbas Banjir Sumatera Utara
Pemerintah
Air di Jakarta Tercemar Bakteri Koli Tinja, Ini Penyebabnya
Air di Jakarta Tercemar Bakteri Koli Tinja, Ini Penyebabnya
Pemerintah
Pemerintah dan KI Bentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan di Banyuwangi
Pemerintah dan KI Bentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan di Banyuwangi
Pemerintah
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Pemerintah
Nestapa Gajah Sumatera
Nestapa Gajah Sumatera
Pemerintah
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Pemerintah
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Swasta
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
LSM/Figur
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Pemerintah
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau