Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Sekitar 1 juta pekerjaan di industri batu bara global kemungkinan akan lenyap pada 2050, walaupun tidak ada komitmen lebih lanjut untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.

Prediksi tersebut disampaikan lembaga think tank energi Global Energy Monitor dalam laporan terbarunya pada Senin (9/10/2023).

Global Energy Monitor melaporkan, China dan India menjadi dua negara yang paling terdampak berkurangnya tenaga kerja di industri batu bara.

Baca juga: Menanti Antisipasi “Sunset” Batu Bara di Daerah Penghasilnya

Hilangnya lapangan pekerjaan tersebut tak lepas dari tutupnya tambang-tambang batu bara dan upaya transisi energi dari berbagai negara ke sumber yang lebih ramah lingkungan.

Dalam beberapa puluh tahun ke depan, ratusan tambang batu bara akan tutup seiring dengan berakhirnya cadangan dan masa operasionalnya.

Selain itu, berbagai negara akan mengganti batu bara dengan sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan dalam transisi energi mereka.

Sebagian besar tambang yang kemungkinan besar akan ditutup juga tidak untuk memperpanjang operasionalnya.

Baca juga: 23,7 Persen Pembangkit Listrik Batu Bara Indonesia adalah PLTU Captive

“Atau mengelola transisi ke perekonomian pasca-batu bara,” tulis Global Energy Monitor dalam laporannya, sebagaimana dilansir Reuters.

Manajer Proyek Pelacak Tambang Batu Bara Global Energy Monitor Dorothy Mei mengatakan, negara-negara perlu membuat rencana untuk memastikan para pekerja di industri batu bara tidak menderita akibat transisi energi.

“Penutupan tambang batu bara tidak dapat dihindari, namun kesulitan ekonomi dan perselisihan sosial bagi para pekerja tidak dapat dihindari,” kata Mei.

Global Energy Monitor mengamati 4.300 proyek tambang batu bara aktif dan diusulkan di seluruh dunia dengan total tenaga kerja hampir 2,7 juta orang.

Baca juga: PLTU Batu Bara Terakhir di Indonesia Pensiun 2058

Ditemukan bahwa lebih dari 400.000 orang dipekerjakan di pertambangan yang akan berhenti beroperasi sebelum tahun 2035.

Jika rencana pengurangan batu bara diterapkan secara bertahap guna membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius, hanya ada 250.000 penambang yang akan dibutuhkan di seluruh dunia.

Industri batu bara China, yang terbesar di dunia, saat ini mempekerjakan lebih dari 1,5 juta orang, menurut perkiraan Global Energy Monitor.

Dari 1 juta pekerjaan global yang diperkirakan akan hilang pada 2050, lebih dari 240.000 pekerjaan yang hilang terjadi di Provinsi Shanxi, China, saja.

Baca juga: Aktivis Desak OJK Keluarkan PLTU Batu Bara dari Revisi Taksonomi Hijau

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau