BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Kedepankan Aspek Keberlanjutan, Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR

Kompas.com, 26 Oktober 2023, 21:00 WIB
Y A Sasongko,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk berhasil meraih penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR dari La Tofi School of Social Responsibility.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi, kepada Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Penghargaan diberikan karena Sido Muncul dinilai berhasil menetapkan standar tinggi dalam aspek pelestarian lingkungan di seluruh mata rantai pasok perusahaan. Salah satunya, upaya pengolahan sampah dan air limbah produksi.

"Terima kasih kepada La Tofi School of CSR telah memberikan apresiasi kepada Sido Muncul menjadi Bintang CSR. Bagi saya (Sido Muncul), aksi keberlanjutan harus dilakukan sedini mungkin dengan mengikuti aturan emisi karbon dan kepedulian lingkungan sebagai wujud komitmen pelaku usaha," ujar Irwan.

Baca juga: Direktur Sido Muncul Ajak Warga Kembangkan Pecinan Semarang Jadi Wisata Ikonik Indonesia

Irwan menjelaskan, aksi keberlanjutan yang dilakukan Sido Muncul sejalan dengan tren peningkatan kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk yang mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan.

"Anak muda, baik milenial maupun generasi Z (Gen Z), makin kritis serta punya preferensi menggunakan produk yang berlandaskan prinsip keberlanjutan. Kalau Sido Muncul tidak memulai dari sekarang, 5-10 tahun lagi (bisa saja mereka) tidak mau membeli produk-produk kami," kata Irwan.

Irwan menambahkan, pihaknya menjalankan aksi keberlanjutan secara konsisten melalui sejumlah langkah.

Salah satunya, dengan mengolah limbah ampas jamu menjadi sejumlah produk turunan, seperti bahan bakar untuk boiler biomassa, pupuk, dan minyak atsiri. Selain itu, Sido Muncul juga melakukan sampling pengujian instalasi pengolahan air limbah (IPAL), uji limbah di air sungai, sampling emisi pada cerobong asap, serta uji ambien sekitar desa dan pabrik.

Baca juga: Berprestasi dan Inspiratif, 3 Perempuan Hebat Ini Jadi Bintang Iklan Terbaru Tolak Angin

“Kami juga pakai panel solar, menggunakan mesin berkecepatan tinggi (high speed), zero waste, 50 persen pakai gas, enggak pakai batu bara, dan upaya penghematan air. Kalau kami tidak peduli pada lingkungan, nanti ditinggal konsumen. Untuk mempersiapkan keberlanjutan itu butuh waktu. Kalau tidak dimulai dari sekarang akan terlambat,” tambahnya.

Aksi Sido Muncul tekan emisi karbon

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bersama CEO TruClimate Debby Renata pada momentum penganugerahan Bintang CSR Indonesia BESAR dari La Tofi School of Social Responsibility di Hotel Kempinski, Jakarta.Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bersama CEO TruClimate Debby Renata pada momentum penganugerahan Bintang CSR Indonesia BESAR dari La Tofi School of Social Responsibility di Hotel Kempinski, Jakarta.

Merespons upaya Sido Muncul dalam aksi keberlanjutan, Chief Executive Officer (CEO) TruClimate Debby Renata, mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan isu global yang tengah menjadi perhatian berbagai pihak di seluruh belahan dunia. Tak terkecuali, pelaku usaha di Indonesia.

Adapun pemerintah Indonesia merupakan salah satu negara yang fokus mencapai target net zero emission (NZE).

“Indonesia menargetkan penurunan emisi 30 persen pada 2030 serta mencapai NZE pada 2060. Untuk itu, pemerintah menerbitkan regulasi mengenai batas atas emisi. Bila melebihi batas emisi tersebut, perusahaan harus bayar pajak dan beli karbon kredit. Ini merupakan upaya agar perusahaan terpacu turut menurunkan emisi gas rumah kaca,” kata Renata.

Baca juga: Ingin Anak Indonesia Tersenyum Bahagia, Sido Muncul Bantu Anak Bibir Sumbing di Bogor

Ia menambahkan, untuk mencapai NZE, perusahaan harus menghitung emisi karbon terlebih dahulu. Kemudian, mengidentifikasi potensi-potensi sumber emisi yang dapat diturunkan.

Di sisi lain, lanjut Renata, ada proses-proses aktivitas bisnis yang masih sulit diturunkan kadar emisinya. Hal ini menjadi kesempatan perusahaan untuk membeli karbon kredit.

“Kami (TruClimate) melakukan jasa end-to-end supaya pelaku usaha dapat menerapkan prinsip keberlanjutan,” jelasnya.

Membantu pelaku bisnis dalam transisi itu, start-up TruClimate menawarkan solusi enterprise untuk pelaporan dan pengurangan emisi melalui TruCount dan TruCarbon.

Baca juga: Terapkan Energi Berkelanjutan, Sido Muncul Raih Subroto Awards 2023

Berkat TruCount, pelaku bisnis dapat memonitor emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mendapatkan laporan inventarisasi GRK otomatis yang siap diaudit.

“Pelaku bisnis juga mendapatkan saran pengurangan emisi berdasarkan data. Di sisi lain, TruCarbon memfasilitasi pendanaan dan pengembangan proyek karbon berkualitas tinggi,” tambahnya.

Terkait inovasi TruCarbon, Irwan mengungkapkan bahwa pihaknya bakal menggandeng start-up tersebut guna memonitor pengurangan emisi.

“Saya tertarik pada konsep Renata. Saya berharap bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk diterapkan Sido Muncul untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan. Dengan begitu, kami bisa menghitung serta mengukur emisi yang dihasilkan,” jelas Irwan.

Baca juga: Gandeng Kopi Semawis, Sido Muncul Hadirkan Festival Kuliner dan Jamu Favorit 7 Presiden RI

Pada kesempatan sama, La Tofi mengatakan bahwa apresiasi Bintang CSR Indonesia BESAR ditujukan kepada para CEO, perusahaan, konsultan, dan yayasan yang telah melakukan kerja luar biasa dalam mendorong praktik tanggung jawab sosial.

Ia menilai, inovasi merupakan elemen penting dalam upaya aksi lingkungan dan pengurangan emisi karbon guna menghasilkan multiplier effect bagi lingkungan dan juga ekonomi.

Melalui inovasi, lanjut La Tofi, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terkait aksi lingkungan dapat dilakukan dengan cara berbeda dengan hasil berlipat-lipat. Inilah yang dihitung sebagai multiplier effect dari sebuah inisiatif.

“Kami fokus menjadikan pimpinan perusahaan maupun staf untuk mahir berbisnis dan bertanggung jawab dalam kondisi lingkungan hidup yang kritis. Sido Muncul mampu membuktikan hal itu. Dari semula meraih PROPER Hitam, kini Sido Muncul berhasil meraih PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” katanya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau