PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Kotak suara untuk Pemilu 2024 tidak lagi dikunci menggunakan gembok, melainkan diganti dengan pengikat khusus yang dinamakan kabel ties.
Hal itu dipastikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pangkalpinang Penti yang telah menerima kotak suara secara lengkap.
"Kotak suara telah diterima lengkap yang nanti dikunci pakai pengikat khusus kabel ties," kata Penti kepada Kompas.com, di kantornya, Jumat (27/10/2023).
Penti menuturkan, material kotak suara yang diterima masih sama dengan pemilu sebelumnya yakni terbuat dari kertas karton kedap air.
Kotak suara tersebut dinamakan duplek.
Baca juga: KPU Didorong Angkat Isu Krisis Iklim dalam Pemilu 2024
"Kotak suara sudah tersimpan di gudang Girimaya dengan penjagaan dari kepolisian dan petugas KPU," ujar Penti.
Penti mengungkapkan, pengadaan logistik seperti kotak dan bilik suara sepenuhnya berada di KPU Pusat.
Selanjutnya KPU daerah menerima kebutuhan logistik sesuai kebutuhan masing-masing.
Meskipun kotak suara berbahan kertas dan dikunci menggunakan kabel, keamanan dan kerahasiaan dipastikan tetap terjaga.
"Ada segel dan menggunakan plastik pelindung juga," ujar komisioner dua periode itu.
Untuk Kota Pangkalpinang, jumlah kotak suara sebanyak 3.124 unit yang akan disebar pada 622 tempat pemungutan suara (TPS) ditambah 21 unit untuk rapat pleno.
Baca juga: Enam Strategi Lemhanas Tangkal Disrupsi Informasi Jelang Pemilu 2024
"Setiap TPS ada lima kotak suara, karena ada lima yang mau dipilih yaitu pemilihan presiden/wakil, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota," beber Penti.
Logistik yang didatangkan dari pusat, sambung Penti, dikirim ke Bangka Belitung menggunakan kapal laut.
"Pengadaan logistik oleh pusat melalui e-katalog. Daerah hanya pengadaan alat tulis dan formulir," ucap Penti.
Saat ini, KPU Pangkalpinang juga masih menunggu kiriman tinta, bantalan coblos dan paku untuk mencoblos.
Sementara pengadaan surat suara masih menunggu rapat pleno penetapan daftar caleg tetap (DCT) serta capres/cawapres.
"Jangan lupa datang ke TPS untuk memilih pada 14 Februari 2024," pesan Penti.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya