Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhut Resmikan RKKIK untuk Dukung Capai Target NDC

Kompas.com - 27/10/2023, 16:20 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meresmikan Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon (RKKIK) di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Adapun inisiatif tersebut diwujudkan seiring dengan peluncuran Bursa Karbon Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada beberawa waktu lalu.

Untuk diketahui, rumah kolaborasi tersebut diresmikan guna meningkatkan minat masyarakat terhadap perdagangan karbon serta mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

RKKIK sendiri dibentuk bukan saja untuk memberikan layanan konsultasi terhadap Nilai Ekonomi Karbon (NEK), melainkan juga seluruh kegiatan penyelenggaraan NDC.

Baca juga: Kedepankan Aspek Keberlanjutan, Sido Muncul Raih Penghargaan Bintang CSR Indonesia BESAR

Adapun RKKIK merupakan hasil kerja sama United Nations Development Programme (UNDP) dan Kementerian LHK melalui proyek Climate Promise Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Jepang.

Proyek yang dimulai sejak Maret 2022 itu bertujuan untuk mendukung pencapaian target NDC.

Siti Nurbaya mengatakan, RKKIK untuk penyelenggaraan NDC dan NEK diharapkan dapat meningkatkan integritas pasar karbon sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengendalian perubahan iklim Indonesia.

“Penerapan Nilai Ekonomi Karbon diharapkan dapat menjadi mekanisme untuk menjadikan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim lebih efektif, efisien, inklusif, transparan, akuntabel, serta berkeadilan,” ujar Siti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Grant Thornton Dukung Bursa Karbon Indonesia

Selain potensial, lanjut Siti, penerapan NEK di Indonesia masih menemui sejumlah tantangan dalam implementasi penyelenggaraannya.

Tantangan tersebut antara lain, masih diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak, penyiapan aturan turunan, dan pembuatan peta jalan implementasi yang lebih rinci.

Merespons tantangan tersebut, imbuhnya, perlu dibentuk kelembagaan yang sifatnya memberikan layanan terhadap seluruh kegiatan penyelenggaraan NDC dan NEK.

"Kelembagaan tersebut (perlu dibuat) sebagai sarana kolaborasi dan konsultasi iklim dan karbon untuk penyelenggaraan NDC dan NEK," kata Siti.

Baca juga: Bursa Karbon Catat Transaksi 14 Ton Karbon Senilai Rp 974.000

Sebagai informasi, pada peresmian tersebut, Kementerian LHK juga meluncurkan skema krediting (crediting scheme) Sertifikasi Penurunan Emisi (SPE) GRK Indonesia.

Adapun SPE adalah surat bentuk bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah melalui pengukuran, pelaporan, dan verifikasi atau measurement, reporting, and verification, serta tercatat dalam Sistem Registri Nasional (SRN) Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk nomor dan/atau kode registri.

Sebagai tanda bahwa mekanisme kompetensi dalam verifikasi dan validasi penurunan emisi GRK yang akuntabel telah berjalan di Indonesia, dilakukan penyerahan sertifikat Lembaga Verifikasi/Validasi GRK (LVV) terpilih dari BSN / KAN kepada Lembaga independen.

Adapun RKKIK sendiri mempunyai empat bidang layanan, yaitu NDC Mitigasi Perubahan Iklim, NEK, Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI), dan NDC Adaptasi.

Baca juga: Perusahaan Tambang Mulai Beli Unit di Bursa Karbon

Untuk melakukan konsultasi ke RKKIK, masyarakat dapat mempelajari terlebih dahulu informasi yang tersedia di situs https://karbon.ditjenppi.org.

Pada website tersebut, masyarakat juga dapat mengakses ragam informasi mengenai NDC, NEK, serta daftar pertanyaan yang sering diajukan berbagai pihak.

Adapun konsultasi secara langsung juga dapat dilakukan di Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Karbon Indonesia yang beralamat di Gedung Manggala Wanabhakti Blok IV Lantai 2, Jalan Gatot Subroto Senayan, Jakarta. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau