Fokus kedua adalah menurunkan emisi karbon dengan fokus pada CO2 yang dihasilkan oleh PLTU batu bara.
Baca juga: PLTS Terapung Cirata Pangkas Emisi Karbon 214.000 Ton per Tahun
"Beranjak dari garis besar strategi untuk mengurangi CO2 dari udara ini bisa dijalankan kalau kita fokus pada energi minyak bumi dan batu bara. Kedua sektor ini sebelumnya mengotori udara, hasilnya bisa digunakan untuk membersihkan udara," tuturnya.
Emil mengajak semua pemangku kepentingan untuk mendukung usaha agar teknologi CCS dan CCUS dapat mengatasi kenaikan CO2 di udara yang mengancam kenaikan permukaan laut dan pulau-pulau Indonesia.
Namun demikian, dia mengingatkan, pengembangan CCS dan CCUS harus dipastikan keamanannya dan mendapatkan dukungan dari pemerintah berupa insentif, misalnya dalam hal cost recovery.
Pasalnya, teknologi CCS ini masih sangat mahal. Untuk membangun satu storage saja dibutuhkan investasi senilai 15 miliar dollar AS.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengembangkan bursa karbon sehingga karbon yang ditangkap dengan CCS ini bisa diperjualbelikan karena menurunkan ancaman terhadap perubahan iklim," ujarnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya