Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Hal yang Dapat Anda Lakukan agar Tidak Kecanduan Medsos

Kompas.com, 11 Desember 2023, 19:00 WIB
Agis Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada era digital seperti sekarang, berselancar di media sosial menjadi suatu kegiatan yang sulit untuk dihindari. Umumnya, masyarakat menggunakan media sosial untuk mengunggah cerita dan kehidupan pribadinya.

Kehadiran media sosial dapat memberi ruang kepada masyarakat untuk berkomunikasi, berbagi cerita, dan berekspresi sebebas-bebasnya.

Meskipun memiliki manfaat, paparan media sosial yang berlebihan ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh dan mental.

Dilansir dari laman alodokter.com, ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari paparan media sosial berlebih. Pertama, ketidakpuasan diri timbul.

Ketika menjelajah konten media sosial, Anda dapat melihat unggahan orang lain yang menggambarkan kehidupan ideal.

Jika melihat unggahan seperti itu secara terus-menerus, Anda akan mulai membandingkan diri dengan subjek dalam unggahan. Kebiasaan membandingkan diri tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan akan hidup yang dijalani saat ini.

Kedua, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Hal ini dapat terjadi karena standar kehidupan yang terlalu tinggi di media sosial. Misalnya, punya tubuh yang langsing, penghasilan yang tinggi, dan sebagainya. Akhirnya, Anda menjadi tertekan dan berisiko mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

Ketiga, mengganggu waktu tidur. Penggunaan media sosial yang intens dapat menyebabkan masalah pada kontrol diri. Seakan “kecanduan” dengan konten media sosial, seseorang bisa mengorbankan waktu tidurnya untuk berlama-lama menatap ponsel.

Waktu tidur yang kurang dari kebutuhan normal berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan, menurunkan konsentrasi, dan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Dengan dampak negatif yang ditimbulkan, penting bagi Anda untuk mengelola kehidupan digital secara bijak. Untuk menjaga kesehatan di era digital, berikut lima kegiatan yang bisa Anda lakukan.

1. Batasi waktu menatap layar

Langkah awal yang dapat Anda lakukan adalah membatas waktu menatap layar ponsel atau laptop. Batasi waktu yang dihabiskan di depan perangkat digital Anda. Mengatur batasan menatap layar dapat membantu mencegah mata lelah dan memperbaiki waktu tidur.

2. Selektif dalam mengonsumsi konten

Banyaknya informasi yang tersedia di media sosial dapat membuat Anda terjebak dalam aliran informasi yang tidak perlu. Pilihlah konten yang relevan dengan kebutuhan dan minat Anda. Hentikan langganan konten yang tidak diperlukan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi Anda.

3. Tetapkan waktu offline

Waktu offline berarti waktu ketika Anda tidak membuka dan menggunakan media sosial sama sekali. Waktu ini bisa Anda gunakan untuk bersantai atau menikmati waktu berkualitas bersama keluarga. Tetapkan waktu offline minimal seminggu sekali.

4. Kembali menekuni hobi

Melakukan hal yang diminati atau hobi dapat mengalihkan Anda dari media sosial. Anda bisa memancing, bermain gim daring, dan hobi lain yang disukai. Kegiatan-kegiatan tersebut juga memungkinkan Anda bersosialisasi dengan orang lain.

5. Berolahraga secara teratur

Duduk berjam-jam menatap layar ponsel atau laptop adalah pola hidup yang tidak baik. Pasalnya, Anda bisa terserang berbagai penyakit seperti pegal dan sakit kepala. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat berolahraga secara teratur. Berolahraga tidak hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Demikian lima kegiatan yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan di era digital. Kegiatan mana yang paling cocok dengan Anda?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menjaga Lawu di Tengah Ambisi Geothermal
Menjaga Lawu di Tengah Ambisi Geothermal
Pemerintah
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Swasta
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
Swasta
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Pemerintah
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau