Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Perlu Hati-hati soal Informasi Bencana

Kompas.com - 09/01/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan adanya informasi soal bencana alam, apalagi jika tidak jelas sumber informasinya.

Hal itu diutarakan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara Disaster Briefing pada Senin (8/1/2023).

Aam, sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut setelah adanya kabar palsu atau hoaks yang beredar di kalangan warga yang bermukim di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: 7 Provinsi dengan Bencana Terbanyak Sepanjang 2023

Secara singkat, informasi palsu tersebut mengabarkan bahwa BNPB provinsi dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi adanya puncak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pada 7 atau 8 Januari 2024, serta anjuran untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Ini sebenarnya sudah bisa dilihat bahwa ini pasti hoaks. Kemenkes tidak mengurusi erupsi, BNPB juga tidak ada di provinsi," ucapnya, sebagaimana dilansir Antara.

Aam menjelaskan, saat ini otoritas yang berwenang mengeluarkan informasi terkait bencana geologi dan vulkanologi adalah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Bukan BNPB, bukan Kemenkes. Jadi yang berwenang dan memiliki alat atau equipment di bidang itu adalah Badan Geologi atau PVMBG," tegasnya.

Baca juga: Bencana yang Perlu Diwaspadai akibat Cuaca Ekstrem

Aam menambahkan, bencana yang terkait dengan geologi dan vulkanologi saat ini belum dapat diprediksi, sehingga otoritas terkait tidak dapat memberikan prediksi waktu terjadinya letusan gunung api.

Ia menilai, informasi hoaks, khususnya di daerah yang dilanda bencana, berdampak pada psikis masyarakat.

Salah satunya adalah adanya masyarakat yang mengungsi, meskipun tidak diharuskan untuk melakukannya.

Baca juga: Desember Masih Puncak Musim Kemarau, Bencana di Depan Mata

"Ini yang kemudian membuat kondisi tertentu yang seharusnya bisa kita atasi, jadi agak complicated," ungkapnya.

Aam mengimbau kepada masyarakat agar tidak mempercayai berita soal kebencanaan yang tidak jelas sumbernya.

Dia juga meminta pemerintah daerah senantiasa aktif dalam memberikan informasi benar, dan mengklarifikasi informasi hoaks, agar psikis masyarakat tidak terganggu dengan informasi yang keliru.

Baca juga: 5 Bencana Terbanyak di Indonesia Sepanjang 2023

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau