KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyebutkan persoalan terbesar Indonesia saat ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan.
Dia menyebutkan, terjadi ketimpangan di berbagai lini kehidupan rakyat, dari Jakarta dengan luar Jakarta, Jawa dengan luar Jawa, kaya dengan miskin, desa dengan kota.
"Ini fenomena membahayakan bagi republik ini," kata Anies dalam debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).
Baca juga: Pendukung Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran Saling Adu Yel-yel Jelang Debat Capres 2024
Anies menuturkan, ketimpangan juga terlihat karena hanya segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian negara.
Anies juga mengeklaim ada 45 juta orang yang tidak bekerja secara layak dan 75 juta orang tidak punya jaminan sosial.
Di sisi lain, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat ketimpangan Indonesia meningkat pada Maret 2023. Kenaikkan ketimpangan utamanya terjadi di wilayah perkotaan.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, rasio gini pada Maret 2023 sebesar 0,388. Posisi ini lebih tinggi dari sebelumnya, yakni 0,381 pada September 2022.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Kenakan Jaket Varsity Ala Mahasiswa di Debat Kelima Pilpres
Rasio gini merupakan ukuran yang paling sering digunakan dalam mengukur tingkat ketimpangan.
Nilai rasio gini dimulai dari nol hingga satu. Semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat ketimpangan semakin tinggi.
Kenaikkan rasio gini nasional pada Maret 2023 disebabkan oleh meningkatnya ketimpangan di perkotaan.
Tercatat, rasio gini perkotaan meningkat menjadi dari 0,402 pada September 2022 menjadi 0,409 pada Maret 2023.
Sedangkan tingkat ketimpangan di perdesaan berdasarkan pengukuran rasio gini stagnan sebesar 0,313.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Debat Kelima Pilpres Jangan Banyak Gimik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya