KOMPAS.com - Krisis iklim mendorong perusahaan rintisan asal Lithuania, TukasEV, menciptakan sepeda, HR Bank, yang bisa melistriki atau mengisi daya beragam macam alat elektronik.
Bahkan, dua sepeda yang mereka ciptakan bisa untuk menggerakkan keseluruhan pertunjukan di Teater Drama Nasional Lituania, akhir pekan lalu.
CEO TukasEV Jonas Navickas mengisahkan, saat menciptakannya sama sekali tak pernah membayangkan sepeda itu akan digunakan di atas panggung selama pertunjukan di teater nasional Lituania.
Namun pertunjukan 'A Play for the Living in a Time of Extinction' menampilkan keserbagunaan sepeda tersebut.
Baca juga: Dukung Green Economy, BRIDS Penjamin Pelaksana IPO Perusahaan Sepeda
“HR Bank ini dapat memberi daya pada laptop, ponsel cerdas, atau bahkan menyediakan energi untuk seluruh rumah, di mana pun Anda tinggal,” tambah Navickas.
Sebagai bagian dari komitmen untuk hanya menggunakan listrik yang dihasilkan oleh orang-orang di atas panggung (hingga 150 watt), produksi drama Hall di Lituania ditenagai oleh dua aktor yang mengendarai sepeda.
Hanya dengan 15 menit mengayuh, salah satu sepeda HR Bank milik Tukas EV menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi daya smartphone.
Mengayuh selama tiga jam menghasilkan energi yang cukup untuk keseluruhan pertunjukan 1,5 jam.
Jadi dua aktor mengayuh dua sepeda agar pertunjukan tetap berjalan, termasuk pencahayaannya.
HR Bank dapat menghasilkan listrik sebesar 50 hingga 300 watt per jam dengan mengayuhnya seperti sepeda olahraga biasa.
Baca juga: Sepeda Motor Penyumbang Emisi Terbesar di Sektor Transportasi
Energi ini dapat disimpan dalam baterai berkapasitas 2 kWh, kira-kira sama dengan jumlah listrik yang dibutuhkan untuk menjaga lampu tetap bersinar selama seminggu.
Navickas mengungkapkan, dia terinspirasi untuk membuat sepeda tersebut tahun lalu setelah menyaksikan perang di Ukraina.
“Ketika pemboman infrastruktur Ukraina dimulai, saya terkejut melihat orang-orang dengan banyak kabel ekstensi mencoba mendapatkan listrik dari satu generator listrik untuk mengisi daya telepon mereka,” katanya kepada surat kabar Inggris The Guardian.
Nah, HR Bank dapat menyediakan jaringan off-grid, solusi ketika bencana yang disebabkan oleh manusia atau alami, terjadi. Dan itu secara sadar dibuat dengan bahan yang ramah lingkungan.
“Keberlanjutan dalam produksi adalah tanggung jawab berkelanjutan, bukan tren yang berlalu begitu saja,” kata Navickas.
Baca juga: Pi-Pop, Sepeda Listrik Pertama Tanpa Baterai Litium
Mereka memahami bahwa material yang dipilih saat ini memiliki dampak jangka panjang di masa depan.
Oleh karena itu, sepeda ini terbuat dari aluminium daur ulang dan kayu lapis birch bersertifikat FSC.
Dapat disesuaikan dan portabel (dengan roda bergaya troli), dengan perlengkapan meja opsional untuk pekerjaan rumah dan kantor. Namun, harganya belum terjangkau bagi sebagian besar orang, yaitu sekitar 3.000 Euro atau ekuivalen Rp 50,9 juta.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya