Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2024, 09:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri tanah air untuk melakukan transformasi digital menuju green industry.

Hal ini sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Aspek green industry dalam peta jalan tersebut adalah mendorong industri makanan dan minuman sebagai salah satu prioritas pengurangan ketergantungan bahan baku.

Selain itu juga untuk meningkatkan ekspor dengan tetap menjaga kebutuhan dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika menyampaikan hal itu pada peresmian “Go Live” sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi di Pabrik PT Niramas Utama di Bekasi, Rabu (31/1/2024)

Baca juga: Survei: Mayoritas Warga Jabodetabek Siap Terapkan Uji Emisi

Menurutnya, pada tahun 2016, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.

Melihat perkembangan iklim yang semakin berubah pada tahun 2022, target tersebut ditingkatkan menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional.

Kementerian Perindustrian sendiri memiliki target untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di sektor industri 10 tahun lebih cepat dari target nasional.

"Kami optimistis NZE dapat tercapai pada tahun 2050. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan berperan aktif dalam mencapai NZE ini,” ungkap Putu.

Dua faktor

Ada dua faktor yang dapat memacu percepatan pemenuhan target NZE adalah meningkatnya kebutuhan pasar terhadap produk rendah karbon dan kerentanan lingkungan akibat perubahan iklim.

Baca juga: Banyak Perusahaan Indonesia Belum Berkomitmen Wujudkan Nol Emisi

Perubahan iklim dan bencana lingkungan telah menyebabkan gagal panen, krisis air, dan gangguan pasokan bahan baku industri. Kondisi ini meningkatkan kesadaran akan urgensi dekarbonisasi.

Salin itu, terdapat empat strategi yang akan menjadi pondasi untuk mencapai target NZE, yaitu transisi ke energi baru terbarukan, manajemen dan efisiensi energi, strategi elektrifikasi dalam proses produksi, serta pemanfaatan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).

Agro memaparkan, dalam upaya mendukung target-target tersebut, saat ini Kementerian Perindustrian sedang menyusun rancangan Peraturan Menteri Perindustrian (Permen) tentang dekarbonisasi yang mencakup Pencapaian Target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Sektor Industri pada 2030, Pencapaian NZE Sektor Industri pada 2050, Roadmap Pencapaian NDC dan NZE Sektor Industri, Mandatori Pelaporan Data Emisi dan Mitigasi GRK Sektor Industri, dan Potensi NEK (Nilai Ekonomi Karbon) Sektor Industri.

Kemenperin menyambut baik inisiatif PT Niramas Utama dalam upaya dekarbonisasi, dan transformasi digitalnya menjadi green industry.

Baca juga: 85 Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Tekan 729.000 Ton Emisi Karbon

"Kami mengharapkan PT Niramas Utama menjadi contoh bagi industri lainnya dalam implementasi industri 4.0 dan green industry," ucap Argo.

Direktur PT Niramas Utama Adhi S Lukman menambahkan, pabrik di Bekasi menjadi proyek pertama digitalisasi sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi.

Upaya ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam penerapan Industri 4.0 secara bertahap.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, optimalisasi proses bisnis, pengembangan kompetensi SDM, dan juga pemenuhan tanggung jawab perusahaan terhadap penghematan energi dan pengurangan emisi karbon untuk mendukung tercapainya target SDGs.

“Kami percaya bahwa pencapaian target NZE Indonesia merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan swasta, lintas sektor dan menjangkau seluruh skala bisnis termasuk industri kecil dan menengah,” tuntas Adhi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau