Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 21.122 Unit PJU Tenaga Surya Sudah Terpasang di Indonesia

Kompas.com - 27/03/2024, 21:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan telah memasang Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) sebanyak 21.122 unit di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan, jumlah itu adalah total dari 2023 hingga 24 Maret 2024.

Adapun jumlah tersebut baru mencapai 67,9 persen dari target pemasangan sebesar 31.075 unit pada 2023. 

Baca juga: Manchester City Pasang 11.000 Panel Surya di Tempat Latihan

"Progres PJU Tenaga Surya per kemarin 24 Maret, total unit ditargetkan 31.075 unit. Dalam progres kemarin sudah terpasang 21.112 titik," kata Eniya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (24/3/2024).

Eniya menargetkan pada akhir Maret 2024 bisa terpasang hingga 22.785 titik atau 73,3 persen dari target awal. Artinya, akan ada penambahan 1.663 unit PJUTS.

"Terdapat titik PJU-TS yang belum direalisasikan yaitu 8.290 titik direncanakan akan diselesaikan dengan menggunakan APBN tahun anggaran 2024," terangnya.

Untuk pengadaan PJU-TS yang dijalankan Kementerian ESDM pada TA 2023, Eniya menjelaskan bahwa pengadaan terdiri atas modul surya, baterai, solar charge controller, lampu LED, tiang PJU, dan boks baterai.

Sebagai informasi, program PJU-TS adalah rangkaian program penghematan energi yang dilakukan pemerintah untuk memberikan penerangan dengan sumber energi yang ramah lingkungan, bukan dengan sumber energi fosil yang menghasilkan emisi tinggi.

Satu unit lengkap PJU-TS terdiri atas panel tenaga surya (modul surya fotovoltaik), elemen optik, elemen elektrik, struktur tiang penopang, serta fondasi tiang.

Ada wilayah masih 0 persen

Berdasarkan peta progres realisasi pemasangan PJU-TS, ada beberapa wilayah dengan realisasi masih 0 persen. Di antaranya seperti Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.

Baca juga: 235 PJU Tenaga Surya Diresmikan di Gunung Kidul, Dorong Ekonomi

Ada lima paket yang telah berkontrak untuk pemasangan 31.075 PJUTS, meliputi paket wilayah Indonesia 1, wilayah Indonesia 2, wilayah Indonesia 3, wilayah Indonesia 4, dan wilayah Indonesia 5.

Paket pertama disediakan oleh PT Surya Energi Indotama dengn jumlah 5.202 unit, kedua KSO dari PT Gerbang Multindo Nusantara, dan PT Surya Utama Putra sebanyak 5.189 unit.

Kemudian, paket ketiga adalah PT Surya Energi Indotama 5.261 unit, paket keempat KSO PT Matra dan PT Waskita Karya (Persero) 4.955 unit, dan paket 5 KSO PT Matra dan PT INTI 10.468 unit.

Eniya memaparkan, paket 1, 2, dan 3 memiliki prognosa pemasangan PJUTS hingga 30 Maret sudah mencapai 100 persen, adapun untuk paket 4 baru 62,7 persen, dan paket 5 hanya 38,5 persen.

"Kami lakukan perpanjangan kontrak, jadi semua diberi kesempatan untuk melanjutkan sampai 30 Maret 2024 atau minggu ini," kata Eniya.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Krisis Iklim di Pakistan: Banjir adalah Normal Baru, Petani Berjudi dengan Alam
Krisis Iklim di Pakistan: Banjir adalah Normal Baru, Petani Berjudi dengan Alam
LSM/Figur
29 Bagian Tubuh Satwa Dilindungi Hendak Dijual, dari Kulit Beruang hingga Tengkorak Macan
29 Bagian Tubuh Satwa Dilindungi Hendak Dijual, dari Kulit Beruang hingga Tengkorak Macan
Pemerintah
Nikel dan Wajah Baru Morowali, dari Tanah Leluhur ke Pusat Industri Dunia
Nikel dan Wajah Baru Morowali, dari Tanah Leluhur ke Pusat Industri Dunia
Swasta
Dukung Pendidikan Inklusif, Garudafood Beri Beasiswa Santri Tunanetra hingga Anak Prasejahtera
Dukung Pendidikan Inklusif, Garudafood Beri Beasiswa Santri Tunanetra hingga Anak Prasejahtera
Swasta
Aliansi Perbankan Net Zero Hentikan Kegiatan Sementara
Aliansi Perbankan Net Zero Hentikan Kegiatan Sementara
Swasta
Paparan Logam dan Sulfat dalam Polusi Udara Berpotensi Tingkatkan Risiko Asma
Paparan Logam dan Sulfat dalam Polusi Udara Berpotensi Tingkatkan Risiko Asma
LSM/Figur
Tata Kelola Mangrove Perlu Terintegrasi dengan Tambak
Tata Kelola Mangrove Perlu Terintegrasi dengan Tambak
LSM/Figur
Krisis Iklim Makin Parah,  WALHI Desak Revisi UU Kehutanan Berparadigma Keadilan Ekologis
Krisis Iklim Makin Parah, WALHI Desak Revisi UU Kehutanan Berparadigma Keadilan Ekologis
LSM/Figur
Pesimis Kualitas Udara Jakarta Membaik, Menteri LH Ungkap Sumber Masalahnya
Pesimis Kualitas Udara Jakarta Membaik, Menteri LH Ungkap Sumber Masalahnya
Pemerintah
Badak di Kalimantan Timur Sisa Dua, Kemenhut Siapkan Induk Pengganti
Badak di Kalimantan Timur Sisa Dua, Kemenhut Siapkan Induk Pengganti
Pemerintah
Sudah Saatnya Penyelenggara Event Lebih Sustainable
Sudah Saatnya Penyelenggara Event Lebih Sustainable
Swasta
Studi Jawab Polemik Dampak Kebisingan Turbin Angin pada Manusia
Studi Jawab Polemik Dampak Kebisingan Turbin Angin pada Manusia
LSM/Figur
Produksi Daging Sapi di Brasil Picu Kenaikan Emisi Metana
Produksi Daging Sapi di Brasil Picu Kenaikan Emisi Metana
Pemerintah
Menteri LH: Banyak Produsen AMDK Pakai Air Tanah, Konservasi Cuma Mantra
Menteri LH: Banyak Produsen AMDK Pakai Air Tanah, Konservasi Cuma Mantra
Pemerintah
Laut Asam Melemahkan Gigi Hiu, Ancaman Baru bagi Predator Puncak
Laut Asam Melemahkan Gigi Hiu, Ancaman Baru bagi Predator Puncak
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau