Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Keberlanjutan DBS Indonesia, Obligasi Hijau hingga Pangkas Energi

Kompas.com, 23 Mei 2024, 17:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank DBS Indonesia merilis Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) 2023 yang bertajuk “Building A Sustainable Advantage” sebagai komitmen menjaga keselarasan antara faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam operasi bisnis perusahaan. 

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, penyampaian laporan keberlanjutan penting untuk transparansi, akuntabilitas, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip berbasis Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST atau ESG). 

Perusahaan berkomitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan serta upaya untuk memperluas dampak positifnya.

Baca juga: Pemerintah Terus Kembangkan Inovasi Energi Hijau, Termasuk Hidrogen

"Melalui langkah-langkah konkret yang tercatat dalam Sustainability Report kami, Bank DBS Indonesia berharap hal ini dapat menjadi acuan bagi pelaku industri serupa untuk menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Lim Chu Chong, Rabu (22/5/2024). 

Hal ini juga sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 51/POJK.03/2017 tentang pentingnya implementasi keuangan berkelanjutan.

Ia mengungkapkan, terdapat lima poin langkah nyata Bank DBS Indonesia pada tahun 2023 untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. 

Danai Rp 6,1 triliun untuk transisi hijau

Sepanjang tahun 2023, Bank DBS Indonesia telah menyalurkan dana sebesar Rp 6,1 triliun untuk mendanai berbagai proyek hijau dan berkelanjutan kepada perusahaan dari berbagai sektor seperti otomotif, pangan dan pertanian, minyak dan gas, energi, dan lain-lain.

"Ini merupakan wujud nyata dari komitmen Bank DBS Indonesia dalam mengikuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024," ujarnya. 

Lebih dari 30 persen dari pembiayaan ini dialokasikan untuk proyek energi terbarukan, dan lebih dari 40 persen untuk membangun bangunan hijau dengan standar keberlanjutan. 

Baca juga: PLN dan Perusahaan China Kaji Pengembangan Energi Hijau di Sulawesi

Lim Chu Chong mengatakan, tidak hanya bagi nasabah korporasi, Bank DBS Indonesia juga memberikan solusi perbankan berorientasi LST bagi nasabah ritelnya.

Salah satunya melalui fitur LiveBetter yang berhasil menarik lebih dari 59.000 nasabah dan lebih dari Rp 43 miliar investasi hijau dalam waktu 6 bulan sejak diluncurkan pada Juli 2023.

"Pencapaian ini menunjukkan peningkatan kesadaran nasabah tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan," ujarnya. 

Selain itu, Bank DBS Indonesia membukukan lebih dari 5.400 nasabah yang bergabung dalam tabungan Green Savings dengan saldo yang mencapai Rp 134,82 miliar.

Produk investasi berbasis LST juga menarik minat investor, dengan total penempatan dana sebesar SGD 91,4 juta (sekitar lebih dari Rp 1 triliun) untuk Reksa Dana LST dan SGD95,6 juta (setara Rp1,1 triliun) untuk obligasi hijau.

Bank DBS Indonesia juga mendukung nasabah ritel berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan mereka melalui kemitraan Peminjaman Ekosistem (Ecosystem Lending) bersama berbagai mitra, dengan saldo pinjaman sebesar Rp 3.354 miliar per Desember 2023.

Pangkas konsumsi energi hingga 62 persen

Bank DBS Indonesia melakukan berbagai aksi dengan menurunkan emisi karbon sebesar 322 metrik ton dalam satu tahun, dari 4.998 ton pada 2022 menjadi 4.676 ton pada 2023. Selain itu, konsumsi energi berhasil dipangkas hingga 62 persen.

Produksi energi terbarukan juga meningkat dari 202,65 MWh menjadi 262,46 MWh dengan tambahan panel surya. Kemudian, 7 persen bangunan cabang Bank DBS Indonesia telah memperoleh sertifikasi "Green Building".

Dukung penerapan ekonomi hijau, Bank DBS Indonesia tunjukkan ragam prakarsa dan kemitraan inovatif, mulai dari pembiayaan hijau hingga penurunan jejak karbonDok. Bank DBS Indonesia Dukung penerapan ekonomi hijau, Bank DBS Indonesia tunjukkan ragam prakarsa dan kemitraan inovatif, mulai dari pembiayaan hijau hingga penurunan jejak karbon

Dukung ketahanan pangan dan bisnis berdampak sosial

Selain melayani nasabah individu dan korporasi, Bank DBS Indonesia juga melengkapi layanannya dengan berbagai fasilitas, pembiayaan, dan inisiatif yang lebih luas.

Misalnya memberikan dana hibah SGD3,7 juta kepada 24 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Social Enterprises dari enam negara di Asia, termasuk empat UKM dari Indonesia, melalui DBS Foundation Business for Impact Grant Award.

"Bank DBS Indonesia juga mengalokasikan dana sebesar Rp 890 miliar bagi usaha mikro dan kecil serta usaha non-mikro dan kecil untuk mendukung kebutuhan modal kerja mereka," tutur dia. 

Baca juga: 248 Bendungan Dimanfaatkan demi Energi Hijau, Ini Potensinya

Di bidang pendidikan, terdapat program DBS Berpijar yang telah memberdayakan lebih dari 1.200 mahasiswa pada tahun 2023, serta DBS Foundation Coding Camp 2023, beasiswa pelatihan pemrograman daring untuk Back-End Developers dan DevOps Engineers yang telah diikuti oleh 52.000 peserta.

Terkait isu ketahanan pangan, gerakan Towards Zero Food Waste atau #MakanTanpaSisa telah menyelamatkan 554.822 kg makanan agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), meningkat 971 persen dibanding tahun sebelumnya.

Secara jangka panjang, DBS Group berkomitmen akan pendanaan hingga SGD1 miliar dalam 10 tahun ke depan di seluruh negara tempatnya beroperasi, termasuk Indonesia.

"Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu dan membangun masyarakat yang lebih inklusif," terang Lim Chu Chong.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
COP30 Dinilai Gagal Bangkitkan Ambisi Dunia Hadapi Krisis Iklim
COP30 Dinilai Gagal Bangkitkan Ambisi Dunia Hadapi Krisis Iklim
LSM/Figur
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, IPB University Perkuat Sosialisasi CIBEST ke Berbagai Pesantren
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, IPB University Perkuat Sosialisasi CIBEST ke Berbagai Pesantren
Pemerintah
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Pemerintah
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
LSM/Figur
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Pemerintah
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
Pemerintah
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Swasta
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau