Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2024, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah program intensif yang bertujuan membekali peserta dengan keterampilan inovasi untuk memberdayakan masyarakat melalui pariwisata berbasis komunitas, Impact Bootcamp, digelar pada 5-7 Juli 2024, di Bali.

Program ini fokus pada pemanfaatan budaya dan nilai lokal sebagai kekuatan wisata berbasis komunitas.

Dengan tema “Establishing Sustainable Tourism by Combining Local Values and Culture”, kegiatan ini diadakan di Desa Penglipuran dan Desa Aan.

Baca juga: Akselerasi Kredit Hijau untuk Ekonomi Berkelanjutan

Kedua desa ini diakui sebagai Desa Berkelanjutan oleh Certified Tourism dan menerima penghargaan internasional dari UNWTO.

Founder & Direktur Socialimpact.ID Rio Zakarias W menjelaskan, Impact Bootcamp ini bertujuan memberikan inspirasi dan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai konsep pemberdayaan masyarakat berkelanjutan.

Rio berharap melalui kegiatan ini terbentuk ekosistem yang menciptakan dampak positif di lingkungan masing-masing peserta, baik dari perusahaan, yayasan, akademisi, social media influencer, maupun praktisi.

Desa wisata terbaik

Desa Penglipuran dan Desa Aan menjadi lokasi utama program ini. Desa Penglipuran, yang terletak di Kubu, Kecamatan Bangli, diakui UNWTO sebagai Desa Wisata Terbaik di Dunia pada 2023.

Desa ini terkenal dengan arsitektur tradisional, hutan bambu, dan budaya Bali yang kental.

Semua tenaga kerja di desa ini berasal dari penduduk setempat, mencerminkan praktik wisata berkelanjutan.

Sementara Desa Aan, di Kecamatan Banjarankan, Kabupaten Klungkung, juga diakui sebagai Desa Wisata sejak 2021.

Desa ini memiliki potensi wisata alam berupa perbukitan, persawahan, air terjun, dan sungai.

Baca juga: Sarihusada Perkuat Peternak Sapi dan Koperasi Lokal lewat Praktik Baik Berkelanjutan

Selain itu, terdapat juga potensi agro-ekowisata seperti budidaya madu kele, pertanian tradisional, dan museum seni.

Socialimpact.ID merancang empat aktivitas kunci yakni Inspirasi dan Impact Talks, Village Walks, Atraksi Budaya, dan Experience.

Peserta diajak mengunjungi potensi alam desa, mengenal kekayaan budaya melalui atraksi Barong Macan dalam “Panglipuran Village Festival”, dan menikmati “authentic dinner” di Desa Penglipuran.

Bumdes Ramah Sejahtera Desa Ngale, Paron, Ngawi, Dodi Kurniawan Wibowo mengaku semakin paham pentingnya kearifan lokal untuk pengembangan wisata berkelanjutan.

Sementara CEO Sinergie Enterprise Alfa Rullyanto mencatat, hasil dari bootcamp ini selaras dengan tujuan menciptakan ekosistem berkelanjutan bagi generasi masa depan Indonesia.

Impact Bootcamp ini juga menekankan pentingnya meminimalisasi dampak negatif pariwisata dan memaksimalkan manfaat positifnya.

Termasuk menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong wisatawan untuk bertindak secara bertanggung jawab.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau