Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SAG dan Golden Dragon Siap Dorong Transportasi Ramah Lingkungan di Indonesia

Kompas.com, 12 Agustus 2024, 15:46 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com - PT Sinar Armada Globalindo (SAG) bersama mitra strategisnya, Golden Dragon Bus Co., LTD, memperkuat komitmen mereka untuk memajukan transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

Pada Mei 2024, di pameran Busworld Southeast Asia Exhibition yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, kedua perusahaan menegaskan kembali tekad mereka untuk menghadirkan solusi transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

Sebelumnya, SAG dan Golden Dragon yang telah dimulai sejak 2019 telah membawa dampak signifikan bagi sektor transportasi publik di Indonesia. Hal itu dimulai dengan pengenalan bus Low Deck 12M, yang mulai beroperasi pada 2023 untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam mengurangi polusi udara melalui program "Langit Biru".

Pada Desember 2024, SAG berencana meluncurkan bus High Deck 12M baru yang akan beroperasi di jalur TransJakarta. Hal ini semakin memperkuat kontribusi keduanya terhadap mobilitas bersih.

Perlu diketahui, pemerintah Indonesia, melalui pengesahan Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) pada tahun 2022, telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi karbon sebesar 41 persen pada 2030.

Sebelumnya, Kementerian ESDM, mengungkapkan bahwa kendaraan listrik memainkan peran penting dalam mencapai target tersebut dengan kemampuan mengurangi emisi hingga 50 persen dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.

Kendaraan listrik juga menawarkan penghematan biaya operasional tahunan yang signifikan, dengan pengurangan biaya bahan bakar hingga 74 persen dan biaya perawatan hingga 48 persen.

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis SAG Andre Jodjana terkesan dengan teknologi yang dikembangkan oleh Golden Dragon setelah beberapa kunjungan ke pabrik mereka di China.

“Kemitraan ini didasarkan pada visi bersama untuk menyediakan transportasi yang efisien, andal, dan ramah lingkungan di Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (12/8/2024).

Dengan dukungan penuh dari Golden Dragon, SAG berhasil memperkenalkan bus listrik ke pasar Indonesia dan memperoleh tanggapan positif.

Ke depannya, SAG berencana untuk mengembangkan produksi bus listrik secara lokal, yang tidak hanya akan mempercepat transfer teknologi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau