Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pembentukan industri dan infrastrukturnya harus direncanakan dengan matang dan mengintegrasikan kawasan industri yang rendah karbon.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa dalam Lokakarya dalam Rangka Kajian Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Industri di Indonesia yang dipantau secara daring, Kamis (8/8/2024).

Fabby menuturkan, menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2023 ada 156 perusahaan kawasan industri yang tersebar di wilayah Indonesia.

Baca juga: Inggris Atur Penyedia Peringkat ESG di Bawah Otoritas Pengawas Industri Keuangan

Pada 2024, dari 14 Proyek Strategis Nasional (PSN), ada delapan proyek kawasan industri.

Fabby menilai, rencana pengembangan kawasan industri tersebut dapat diartikan sebagai upaya pemerintah untuk menarik investasi sekaligus menciptakan lapangan kerja.

"Namun apabila tidak dikelola dengan baik, akan meningkatkan emisi GRK (gas rumah kaca)," ujar Fabby.

Dia menuturkan, bercermin pada tahun-tahun sebelumnya, emisi total dari sektor industri pada 2022 mengalami kenaikan 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Dekarbonisasi Kawasan Industri Pangkas 50 Persen Emisi Operasional

Penyebab naiknya emisi dari sektor industri juga disebabkan oleh peningkatan konsumsi energi, dari porsi 5 persen menjadi 7,1 persen.

"Oleh karena itu, upaya dekarbonisasi harus menyentuh sumber emisi GRK (gas rumah kaca)," kata Fabby

Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian Apit Pria Nugraha menuturkan, kementerian berkomitmen sektor industri dapat mencapai net zero emission (NZE) alias dekarbonisasi pada 2050.

Target tersebut lebih cepat 10 tahun dibandingkan target nasional yakni mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat.

Baca juga: Tarik Investasi dan Tingkatkan Daya Saing lewat Dekarbonisasi Industri

Target itu, kata Apit, bertujuan untuk meningkatkan daya saing sektor industri Indonesia hingga level global.

Sebagai komitmen untuk mewujudkan NZE di sektor industri, Kementerian Perindustrian sedang mempersiapkan sejumlah upaya untuk membangun ekosistem pendukung dekarbonisasi.

Contohnya adalah menyusun peta jalan dan regulasi dekarbonisasi sektor industri di Indonesia.

Dia menilai, peta jalan dekarbonisasi industri di Indonesia akan memberikan panduan arah dan kebijakan yang jelas untuk mendorong industri yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.

Apit menambahkan, kebijakan penurunan emisi di sektor industri perlu diimplementasikan dengan fokus pada peningkatan daya saing sosial yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Baca juga: Intip Strategi Deutsche Bank Dorong Pemasok Industri Jalankan Praktik Sustainability

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau