KOMPAS.com - PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus berupaya mempercepat penggunaan hidrogen hijau di sektor energi nasional.
Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk berada di garis depan dalam pengembangan hidrogen hijau di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan energi nantinya.
"Hidrogen hijau dianggap sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di masa depan," ujar Rakhmad dalam pernyataannya, Kamis (17/10/2024).
Baca juga: Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda
Ke depan, kata dia, PLN EPI berencana untuk memperluas kapasitas dan aplikasi hidrogen hijau.
Pihaknya menilai, ada masa depan dengan peluang besar untuk pengembangan kendaraan berbasis hidrogen, generator sel bahan bakar, dan integrasi yang lebih besar dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
"Kami berfokus pada penyediaan energi bersih untuk konsumsi domestik, dan juga mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan Indonesia menjadi pemain global dalam ekosistem hidrogen hijau," imbuhnya.
Inisiatif ini, dikatakan sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.
Rakhmad juga menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan ini. Apalagi, transisi energi tidak bisa dilakukan sendiri.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen Dinilai Bisa Jadi Solusi Energi Bersih
"PLN EPI terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, untuk mempercepat pengembangan hidrogen hijau dan menciptakan ekosistem yang mendukung penggunaan energi bersih di seluruh Indonesia," kata dia.
Hingga saat ini, PLN Grup telah mengembangkan beberapa proyek terkait hidrogen hijau, di antaranya pembangunan Green Hydrogen Plant di Kamojang yang merupakan Pabrik Hidrogen Hijau Geothermal pertama di Asia Tenggara.
Dengan kapasitas produksi 12 kilogram per hari atau 4,68 ton per tahun, fasilitas ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap inovasi energi berkelanjutan.
Fasilitas tersebut memasok hidrogen hijau ke Pusat Hidrogen Senayan, yang mendukung inisiatif penelitian dan pengembangan PLN dan mendukung kebutuhan energi bersih untuk transportasi dan industri.
Baca juga: Genjot Pemanfaatan EBT, PLN akan Bangun Smart Grid dan Jaringan Transmisi
Selain itu, hidrogen hijau ini juga memasok ke Hydrogen Refueling Stations (HRS) pertama di Indonesia yang terletak di Senayan.
"Pembangunan Hydrogen Refueling Stations (HRS) ini adalah wujud komitmen PLN untuk membangun ekosistem mobilitas hidrogen berkelanjutan di Indonesia," ujar Rakhmad.
Ia menjelaskan, fasilitas ini dapat mendukung permintaan transportasi bersih yang terus meningkat, dengan mengubah hidrogen hijau menjadi energi yang dapat digunakan untuk kendaraan bertenaga hidrogen. Sekaligus menawarkan pengalaman pengisian bahan bakar yang serupa dengan stasiun konvensional.
"Dengan berbagai inisiatif yang telah diluncurkan, PLN EPI optimistis dapat memainkan peran strategis dalam memastikan keberlanjutan energi primer di Indonesia, sekaligus mendukung target global untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi ke energi terbarukan," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya