JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berkomitmen untuk mengelola sumber daya air di tingkat internasional. Hal itu disampaikan dalam forum The 31st Intergovernmental Hydrological Program (IHP) Regional Steering Committee Meeting for Asia and the Pacific di Seoul, Korea Selatan.
Pimpinan delegasi Indonesia dari Komite Nasional Indonesia untuk Program IHP UNESCO Budi Heru Santosa mengatakan, forum membahas isu kelangkaan air, banjir, dan pencemaran di kawasan Asia-Pasifik.
“Forum ini memungkinkan negara-negara anggota untuk berkolaborasi dalam mencari solusi atas tantangan seperti kelangkaan air, banjir, kekeringan, dan pencemaran, serta memperkuat kerja sama regional,” ungkap Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).
Baca juga:
Dia menyebut, komitmen Indonesia dalam forum tersebut ialah menekankan peran strategis dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Menurut Budi, Indonesia tengah berupaya mencapai sustainable development goals (SDG) ke-6, yakni memastikan akses air bersih dan sanitasi untuk semua.
Ia pun menegaskan pentingnya tata kelola air berbasis sains untuk ketahanan suatu wilayah terhadap bencana air, dengan fokus pada tantangan too much, too little, too dirty water. Artinya, kondisi air yang berlebihan, kurang, atau tercemar di kawasan Asia-Pasifik karena perubahan iklim.
Budi kemudian mengusulkan pembuatan ringkasan eksekutif untuk setiap edisi Catalogue of Hydrological Analysis (CHA), yang disetujui untuk diterjemahkan ke dalam bahasa anggota Asia-Pasifik.
Ringkasan ini akan memudahkan penyebaran informasi penting kepada pembuat kebijakan, sehingga dapat meningkatkan respons terhadap isu hidrologi di kawasan tersebut.
“Hal ini membutuhkan upaya kolaboratif dalam berbagi pengetahuan, data, dan informasi pada tingkat regional,” ujar dia.
Baca juga:
Indonesia turut menyampaikan pencapaian penting dalam pelaksanaan UNESCO IHP-IX yaity Climate Literacy for Youth untuk menyiapkan generasi muda dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), dan pembentukan Indonesian Water Security Index.
Upaya ini sejalan dengan tujuan IHP untuk membangun ketahanan air melalui kolaborasi regional dan pengelolaan air berbasis sains.
Selain itu, delegasi Indonesia turut berpartisipasi dalam The 7th Catalogue of Hydrologic Analysis Workshop dengan tema kekeringan dan kelangkaan air.
Sekretaris Komite Nasional Indonesia untuk IHP Unesco Ali Rahmat mengemukakan, tantangan kekeringan di Indonesia dan praktik yang telah diimplementasikan untuk mengelola dampaknya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya